Sudah cukup lama aca berdiri di depan rumahnya, menunggu bintang,bukan bintang yang terlambat hanya saja aca yang terlalu semangat bahkan dia sudah siap satu jam dari jam yang di tentukan.
Sekarang sosok yang sedari tadi aca tunggu sudah berada di depannya membuat aca berlari ke arahnya
Aca yang terlalu semangat tersandung,untung dia mempunyai refleks yang kuat sehingga di tidak jadi jatuh.
"Aca hati-hati"ujar bintang melihat aca tersandung
Sekarang gadis itu hanya tersenyum polos ke arahnya
"Semangat banget tuan putri mau jalan-jalan"ujar bintang
"Iya semangat banget banget banget"ujar aca tersenyum hingga mata nya menghilang
Entah kenapa hari ini mood aca benar-benar bagus.
Bintang melihat itu hanya mengusak pelan rambut aca.
"Ish berantakan bintang"ujar aca mencubit bintang
"Aw ampun-ampun"ujar bintang sedikit meringis
"Ayok cepat,gua tinggal nih"ujar aca masuk kedalam mobil dan meninggalkannya bintang di luar.
Benar-benar tidak tau diri.
Sepanjang perjalanan mereka bertukar obrolan yang sudah cukup lama mereka tampung, bercerita hal-hal kecil yang tak berguna namun hal itu begitu istimewa.
***
"Awas ca,nanti tangan lo di gigit"ujar bintang langsung menarik aca
"Apaan sih bintang,gak bakalan digigit"ujar aca mendengus kasar.
"Stop aca,gak boleh ayo ketempat yang lain aja"kekeh bintang menarik aca menjauh dari kandang jerapah itu.
"Ih,apaan sih kan lagi seru"kesal aca
"Gak"
Aca memutar mata malas
Bintang tertawa melihat aca yang sedang cemberut,lihat saja sekarang mulutnya tak kalah panjang dengan hidungnya
"Mau es krim gak?"ujar bintang
Tak ada jawaban dari membuat bintang mengeluarkan andalannya"Mau eskrim matcha gak?"
Aca yang mendengar langsung mengangguk dan tersenyum seakan kekesalan nya tadi sirna
"Lemah banget iman gua"batin aca
Kicauan burung bercampur dengan berbagai macam suara binatang lainnya
Aroma khas yang menenangkan dari pepohonan
Angin yang berhembus pelan
Secup es krim matcha di tangan
Dan Bintang yang berjalan samping nya
KAMU SEDANG MEMBACA
SIRIUS
Teen FictionTentang seorang gadis penyuka matcha,tak ada tempat yang bisa di sebut rumah,di bully,hanya punya satu sahabat yang menjadi poros hidupnya. Apa jadinya jika orang yang di sebut poros itu meninggalkannya karena mengetahui perasaan bodoh yang ia milik...