Hari-hari selanjutnya berlalu seperti biasa, bintang kembali menjemput aca namun jika rahma butuh tumpangan aca akan mengalahkan memilih untuk naik bis
Begitu juga dengan cafe, akhir-akhir ini aca tetap memilih pergi sendiri ke kafe dessert langganannya dari pada ikut rahma dan bintang mengekplor tempat-tempat baru.
Aca sudah terlalu nyaman dengan tempat itu.Aca bahagia menikmati perannya,walau pun sekarang dia bukan lah tokoh utama,dia bahagia bisa menikmati peran menjadi sahabat bintang
Mendengar bintang bercerita keluh kesahnya, memberi solusi saat rahma marah pada bintang,bahkan hanya sekedar mendengar seorang bintang memuji betapa sempurnanya rahma bahkan sekarang aca juga sudah tau hal kesukaan dan hal yang tak di sukai rahma
Sakit,sudah tidak terlalu mungkin karena sudah terbiasa,lagian aca harus bisa mengesampingkan perasaannya.
Bukankah ada bintang disisi nya cukup untuk aca
Benar,itu benar aca tak pernah menyesal.Alvan? Tenang alvan baik-baik saja,sesekali dia bergabung dengan yang lain.
Alvan beruntung bisa mengenal aca,aca mengajarkannya tentang rasa di atas cinta yaitu ikhlas"Ca 3 hari lagi rahma ulang tahun"ujar bintang
"Iya gua tau,ini entah yang ke berapa kali lo sebut"ujar aca
"Galak banget sih Lo"ujar bintang
"Ca pokoknya lo harus nemanin gua cari kado dan persiapan yang lain"ujar bintang
"Gak ah,Sana lo pergi sendiri"ujar aca dia tak bersungguh-sungguh dia hanya ingin sedikit menggoda bintang
"Gua traktir McD"
Aca menggeleng
"Happy meal?"lanjut bintang mengeluarkan jurus andalannya
"Deal"ujar aca
Disini lah mereka hari ini,membeli kado dan beberapa perlengkapan untuk birthday rahma
Sekarang mereka masuk ke toko perhiasan
"Ada yang bisa di bantu?"ujar karyawan
"Mbak mau cari kalung"
"Boleh,mau yang model bagaimana?bisa di lihat"ujar karyawan menunjukan deretan kalung di dalam kaca
Saat melihat mata bintang langsung tertuju pada sebuah kalung dengan liontin bintang dan planet di bawahnya
"Boleh liat yang ini mbak"Ujar aca serentak dengan bintang pada pilihan yang sama
"Iya itu bagus"ujar aca
Padahal aca tertarik dengan kalung ituKemudian pelayanan itu mengeluarkan kalung itu, bintang melihatnya.
Kemudian bintang memutar badan aca sehingga membelakangi bintang dan memasangkan kalung itu di leher aca
Aca hanya terdiam,jantungnya berdetak tak karuan.
Setelah selesai memasangkan nya bintang memutar kembali badan aca mengarah padanya
"Bagus,gua kira terlalu pendek"ujar bintang
Kemudian kembali membuka kalung itu"Ya ini aja mbak"ujar bintang
"Cocok banget di leher pacarnya" ujar karyawan itu
"Dia sahabat saya"ujar bintang
"Oh maaf"ujar karyawan itu
"Gapapa mbak,dan kalung itu memang buat calon pacar saya"ujar bintang
"Lo mau nembak rahma di birthday party nya?"tanya aca
Di balas anggukan oleh bintang.
"Lo pasti di terima"ucap aca memberi semangat dia melihat bintang sedikit tak percaya diri.
Kemudian bintang tersenyum dan mengusak rambut aca.
"Ini mas kalung nya,Good luck ya"ujar karyawan itu memberi paper bag pada bintang
"Terima kasih mba"balas bintang.
Setelah selesai membeli kado dan perlengkapan lainnya,mereka merasa lapar dan akhirnya memilih makan di mcd seperti yang telah di janji kan bintang
Bintang yang antri dan aca yang memilih tempat duduk,aca masuk mengedarkan pandangannya mencari meja kosong.
"Aca"panggil alvan
"Alvan"ujar aca
"Gak ada yang kosong lo,duduk disini aja"ujar alvan
"Oh oke,tumben ramai banget ya"
"Karena weekend kayaknya"
"Lo udah pesen?"tanya alvan
"Tu bintang lagi antri" ujar aca
"Oh bareng bintang"
"Iya gua nemanin dia beli kado buat rahma"
"Lo sendiri?"
"Iya,beli kado buat rahma"
Aca hanya mengangguk kemudian memanggil bintang
"Nih happy meal lo,serasa bawa anak gua kalau ke mcd bareng lo"ujar bintang
Aca tak mendengar celotehan bintang,dia membuka paket happy meal nya
Alvan melihat aca yang semangat membuka paket happy meal nya,kemudian dia merangkai hadiah dari itu sesekali menyuap nasi ke mulutnya,matanya berbinar persis seperti anak kecil yang diberi mainan kesukaannya
Alvan pun ikut tersenyum melihat aca,padahal dia juga pernah membelikan aca paket happy meal namun baru kali ini alvan melihat sisi aca yang seperti ini.
Ternyata hal yang diceritakan bintang itu benar,tentang hal-hal sederhana yang aca sukai,hanya saja bintang salah mengerti sebenarnya bukan hal-hal kecil itu yang aca sukai melainkan orangnya.
"Oh iya Van,lo berangkat besok ?"
"Kemana?"tanya aca
"Lusa,gua bakalan pindah ikut nyokap"
"Hah,lusa banget?"tanya
Alvan mengangguk
"Kok gua gak tau"kesal aca
"Gua aja juga baru tau semalam" ujar alvan
"Jadi lo gak ikut birthday party rahma?tanya bintang
"Gak soalnya gua bakal packing,untung ketemu kalian disini sekalian gua mau nitip kado"ujar alvan memberi kado itu ke aca
"Titip ke bintang aja,gua juga nitip gua juga gak bisa datang kayaknya"ujar aca
"Lo gak datang ca?"
Aca menggeleng,sebelumnya aca berniat untuk datang, tapi setelah mendengar kalau bintang bakal nembak rahma aca memilih untuk tidak ikut,aca gak sekuat itu.
"Kenapa?ca pliss temani gua"ujar bintang
"Gua ada acara, eh ada janji sama mama"ujar aca kikuk karena dia berbohong
"Mau gimana lagi,janji sama mama lo juga penting,lo chat rahma aja dia bakal ngerti kok"potong alvan
"Yaudah nanti gua bilang rahma,kalau lo berubah pikiran kabari aja" ujar bintang sambil membuka saos kemasan dan meletakkan dia atas piring aca.
Alvan yang sudah selesai makan pamit pulang.Gua duluan ya"ujarnya
"Alvan hati-hati,jaga diri lo.Makasi buat semuanya"ujar aca tersenyum mengucapkan salam perpisahan
Alvan kemudian mengusap pelan kepala aca"Makasi aca,lo juga jaga diri lo,bahagia selalu aca,see you anytime"ujar alvan tersenyum kemudian meninggalkan aca
"Jagain aca ya!"ujar alvan
"Pasti"balas bintang
"Bye"ujar alvan meninggalkan aca dan bintang.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIRIUS
Teen FictionTentang seorang gadis penyuka matcha,tak ada tempat yang bisa di sebut rumah,di bully,hanya punya satu sahabat yang menjadi poros hidupnya. Apa jadinya jika orang yang di sebut poros itu meninggalkannya karena mengetahui perasaan bodoh yang ia milik...