Bintang terbangun dari tidurnya melihat ke arah jam, sekarang jam delapan malam, artinya sekarang waktunya makan malam. Bintang gelisah bagaimana cara menjelaskan ini pada orang tuanya, Bintang tidak mau mengecewakan orang tuanya. Bintang hanya berfikir semoga setelah mendengar penjelasannya nanti ayah dan bundanya bisa mengerti.
Bintang ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya kemudian langsung turun ke bawah. Terlihat bunda dan ayahnya sudah duduk di meja makan. "Sini makan" Panggil bundanya. Bintang heran bukannya tadi bundanya mendiami dia bahkan melihat ke arahnya saja enggan.
"Ayoo sini sampai kapan kamu mau bengong di sana, papa udah lapar" Sela Papanya.
Bintang yang tersentak dari lamunannya langsung duduk di meja makan.
"Bunda, papa maafin Bintang"Ucap Bintang menunduk sesaat setelah dia duduk.
Makan dulu nanti ceritanya, ini mama udah bikin sop ayam kesukaan kamu" Ucap bundanya seraya mengambil sop untuk Bintang. "Makasih bund" Ujar Bintang sungguh dia bingung.
Setelah selesai makan, Bintang pun memulai obrolan "Bunda Bintang di skors empat hari" Ujar Bintang.
"Jangan marah dulu, Bintang punya alasan kenapa Bintang di skors" Ujarnya mencoba memberikan penjelasan.
"Kenapa kamu di skors?" Sela papa dia ingin tau langsung alasan Binatang.
"Jadi tadi bintang tadi ngelawan bu Rani, soalnya bu Rani keterlaluan sama murid-murid, dia berbicara seenaknya. Maaf Bintang gak bisa kontrol emosi"
"Jadi kamu ngelakuin itu demi orang lain, kamu mau diskors karena orang lain?" Sambung bundanya.
"Bukan bund, Bintang udah lama gedek sama tu guru, soalnya dia seenaknya. Dia sering ngehina teman-teman sekelas Bintang"
"Tapi kenapa baru sekarang kamu berani speak up" Ujar Bunda menyelidik walaupun dia sudah tau jawabannya.
"Karena dia berani hina Aca" Batin Bintang.
"Eeee karena Bintang baru berani" Bohong Bintang.
"Bahkan saat seperti ini pun mereka saling melindungi"Batin bunda melihat dua orang itu saling melindungi.
"Bagus" Ujar papa mengangkat jempolnya.
"Papa gak marah, Bintang kena skors loh, juga di keluarin dari olimpiade"Ujar Bintang nada sedih.
"Heh jagoan papa kok sedih, Bintang udah ngelakuin hal yang benar" Ucap papa menepuk bahu Bintang.
"Kalau mau masalah skors, kamu harus bertanggung jawab atas apa yang kamu lakuin"
"Bagus deh libur empat hari bisa bantuin mama cuci piring di rumah" Tambah bunda menyakinkan Bintang.
"Tapi Bintang bikin bunda sama papa kecewa, Bintang gak jadi ikut olimpiade" Lanjut Bintang sebenarnya dia taku bunda dan papanya kecewa.
"Heh dengar, bunda lebih kecewa membenarkan kesalahan di banding kamu gak ikut olimpiade"
"Jadi bunda gak marah" Tanya Bintang memastikan.
"Gak" Balas bunda menggeleng.
"Papa?"
"Gak" Ucap papa sambil menggeleng.
"Yah kalau gitu ngapain Bintang galau dari tadi mikirin cara jelasinnya" Ujar Bintang memijat dahinya.
"Lagian tadi ngapain mama diamin Bintang pas pulang tadi?"
"Pengen aja" Ucap bunda menuju dapur meninggalkan Bintang.
Bintang hanya memutar matanya malas mendengar respon bundanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIRIUS
Teen FictionTentang seorang gadis penyuka matcha,tak ada tempat yang bisa di sebut rumah,di bully,hanya punya satu sahabat yang menjadi poros hidupnya. Apa jadinya jika orang yang di sebut poros itu meninggalkannya karena mengetahui perasaan bodoh yang ia milik...