Chapter 38-[Aspidiske]

1.4K 131 12
                                    

Bintang dan Rahma yang sedang menikmati makanan di sebuah resto di mall mereka berniat akan menonton sehabis makan.

Mereka mengobrol sesekali Rahma mencuri makanan Bintang.

"Aca" panggil Bintang melihat Aca yang memasuki restoran itu.

Iya Bintang sengaja mengajak Aca hari ini, berharap Aca dan Rahma tak lagi bertengkar.

Aca yang melihat itu segera mendekat ke arah mereka.

"Lo ngapain kesini?"ujar Rahma melihat Aca yang hendak duduk.

"Ma" ujar Bintang mengusap pelan tangan Rahma.

"Gua yang ajak Aca ma"ujar Bintang

Rahma yang mendengar itu langsung emosi dan berkata"Yaudah, sana lo pergi aja sama dia" ujar Rahma.

"ACA ACA, selalu Aca"ujar Rahma meninggalkan Aca.

"Ma" panggil Bintang.

"Biar gua yang nyusul rahma, biarin gua ngobrol sama Rahma"ujar Aca menyusul Rahma meninggalkan Bintang.

Aca menyusul Rahma yang berlari ke dalam toilet.

***

Didalam toilet

"Ma" ujar Aca.

"Apa mau lo?"

"Maafin gua ma"

"Gua bakal maafin lo kalau lo gak ganggu gua sama Bintang lagi"

"Jauhin Bintang!!"

"Bisa gak lo?" Teriak Rahma.

Lidah aca kelu?menjauhi Bintang?
Apa tidak ada pilihan lain?

Aca kemudian meraih tangan Rahma, namun di hentakan kasar oleh Rahma.

"Jangan pegang gua!"

"Gak sudi gua di pegang anak haram kayak lo"

"Ternyata benar ya ibu sama anak nya gak jauh beda, sama-sama suka gangguin hubungan orang"

"Gak dapat kasih sayang lo?jadi harus ngemis-ngemis kasih sayang sama pacar orang?"

Deg, ucapan rahma benar-benar tepat ke hati aca, hatinya terasa berdenyut.

Aca yang sejak tadi menahan emosinya akhirnya dia gagal mengendalikan emosinya, meledak saat rahma dengan mudahnya menghina dirinya dan yang lebih parah menghina Mamanya.

"Lo boleh ngehina gua ma, tapi gak dengan mama gua"

Aca kemudian menampar Rahma. Beriringan dengan air mata mengalir di pipinya.

Bintang yang mendengar suara teriakan dari dalam toilet segera masuk ke dalam toilet itu, dia tak peduli jika itu toilet perempuan.

Bintang masuk tepat saat Aca melayangkan tamparannya ke pipi Rahma.

"ACA!!" teriak Bintang kemudian memeriksa pipi Rahma namun di tepis oleh Rahma.

Kemudian Rahma meninggalkan mereka berdua.

"Aca lo gila ya!" ucap Bintang membentak Aca

"Maaf, dia ngehina mama gua"Ujar Aca diiringi air matanya.

"Tapi bukan berarti lo boleh nampar Rahma"

"Bintang putusin Rahma" ujar Aca dia benar sudah gila otaknya tidak lagi berfungsi.

"Apa maksudnya lo ca?"

"Hiks dia nyuruh gua jauhin lo"

"Ca lo ngomong apa, tenangin diri lo dulu" ujar bintang hendak keluar menyusul Rahma.

SIRIUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang