Tak terasa ujian sudah berakhir dan hari ini adalah hari pengumuman kelulusan.
Sekarang Aca berdiri di lobby sekolahnya menatap lekat sekolahnya sebelum melanjutkan langkahnya menuju papan pengumuman kelulusan.
Senyum Aca mengembang, dia bangga pada dirinya mampu masuk daftar lulusan terbaik di SMAnya, dia bangga pada dirinya yang masih mampu berdiri hingga saat ini, dengan berbagai terpaan masalah yang dia hadapi seorang diri.
"Aca selamat lo berhasil, makasi sudah bertahan" Ujarnya pada dirinya.
Kemudian Aca pindah melihat papan pengumuman di sebelahnya sebuah pengumuman yang dipenuhi deretan nama siswa-siswi penerima beasiswa dan yang di terima di kampus impian mereka.
Aca menerobos masuk, antara kerumunan siswa-siswa itu, setelah sampai di depan aca mencari satu nama BINTANG SAVIAN ALTEZZA.
Setelah mencari nama itu cukup lama aca menemukannya dan mengikuti garis itu LULUS FAKULTAS KEDOKTERANKemudian yang melihat berkata "Lo berhasil bintang, lo berhasil" Ujarnya melompat kecil karena terlalu bahagia sehingga tak sengaja menginjak kaki siswa di belakangnya.
"Maaf"ujar Aca menjauh dari kerumunan itu.
Sekarang Aca duduk di sebuah bangku tak jauh dari siswa-siswa yang sedang sibuk mencoret-coret seragam mereka sebagai perayaan kecil-kecilan atas kelulusan mereka sebelum perayaan pesta kelulusan nanti malam.
Sebenarnya Aca tak berniat untuk bergabung bersama mereka aca duduk disini hanya dengan satu maksud yaitu melihat Bintang.
Aca tak sabar ingin melihat Bintang, pasti hari ini bintang itu sangat cerah dia berhasil lulus di fakultas impiannya.Fakultas yang sejak dulu saat dia bangga-banggakan di depan Aca.
"Aca nanti kalau udah besar gua bakal jadi dokter."
"Biar nanti kalau lo sakit gratis berobat ke gua."
"Gua yakin suatu saat nanti gua bakal di panggil pak dokter."
"Gila, gua bakalan keren banget pake jas putih."
"Lo harus mulai belajar manggil gua pak dokter."
Kalimat-kalimat itu yang sering Aca dengar keluar dari mulut Bintang.
Sekarang lihat dia berhasil, dia berhasil masuk ke Fakultas kedokteran.
Namun menunggu cukup lama Bintang tak kunjung bergabung dengan anak-anak yang lain, sepertinya dia masih ada urusan
Aca melihat jam di pergelangan tangannya sekarang dia harus pergi karena sebentar lagi shift kerjanya akan dimulai.
Namun sebelumnya meninggalkan sekolah Aca berhenti di parkiran dia mencari motor Bintang, tak mencari lama akhirnya aca menemukan motor Bintang.
"Gua ngasih hadiahnya sekarang aja, soalnya nanti malam gua gak bisa datang" Ujar Aca meletakan sebuah cookies dengan rasa kopi yang dia buat di cafe kemaren dibantu Aksa lengkap sebuah tulisan di note SELAMAT PAK DOKTER yang baru saja dia tulis kemudian Aca meletakan pada gantungan motor Bintang.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIRIUS
Teen FictionTentang seorang gadis penyuka matcha,tak ada tempat yang bisa di sebut rumah,di bully,hanya punya satu sahabat yang menjadi poros hidupnya. Apa jadinya jika orang yang di sebut poros itu meninggalkannya karena mengetahui perasaan bodoh yang ia milik...