Chapter 26-[Menkent]

1.3K 133 2
                                    

Ketegangan menyelimuti ruang aula itu, ini saatnya pengumuman juara untuk olimpiade tahun ini."Untuk juara pertama olimpiade sains jatuh ke kepada tim Bintang Savian Alltezza dan Rahma Ayyara" Ujar MC acara malam itu.

Tepuk tangan mengiringi langkah Bintang dan Rahma saat naik ke atas panggung. Ucapan terima kasih, serta sepatah kata dari mereka.

Sedangkan Aca menatap bangga pada Bintang, dari awal dia memang yakin kalau Bintang akan menang.

"Bintangnya Aca memang hebat" Batinnya.

***

Untuk merayakan kemenangan mereka sekarang mereka berkumpul di kantin.

"Gua mau pesan, kalian mau apa?"Ujar Ocan sukarela tanpa ingin memesankan makanan.

"Gua siomay"Ujar Ares yang sibuk bermain game.

"Gua juga" Lanjut Alvan.

"Gua nasi goreng deh" Ujar Rahma memutuskan pilihannya.

"Gua bakso" Balas Aca.

"Gua juga bakso" Lanjut Keysa.

Oke setelah menyebutkan pesanan mereka satu persatu "Bintang apa ya?" Tanya ocan kebetulan Bintang sedang ke wc.

"Bakso gak pake mie, banyakin daun bawangnya" "Nasi goreng aja, telurnya jangan lupa telur dadar"Ujar aca dan rahma serentak

Spontan mereka semua melihat ke arah Aca dan Rahma, yang saling bertukar tatapan.

Suasana seketika agak canggung.

"Jadi, nasi goreng apa bakso?" Tanya Ocan sekali lagi memastikan.

Tak ada jawaban dari Aca dan Rahma, maupun yang lain mereka merasa tak enak untuk menjawa

"Yaudah, Bintang nanti pesan sendiri aja" Sambung Ocan menghindari ketegangan itu.

Belum sempat pergi Bintang pun datang

"Jadi lo mau apa?" Ujar Ocan pada Bintang yang baru saja datang.

"Hah gua belum?" Tanya Bintang.

"Iya lo pesan apa? tadi aca pesanin lo bakso tapi rahma pesanin lo nasi goreng"Ujar Ocan.

Ares melihat sinis ke arah Ocan, bisa-bisanya Ocan mengatakannya sekali lagi, padahal suasana sudah sangat tidak nyaman.

"Gua nasi goreng aja deh" Ujar Bintang santai kemudian akhirnya duduk di kursi di kosong disamping Rahma.

Hanya sekedar memilih makanan, bukankah itu hanya soal sepele?
Namun itu nya berdampak cukup besar ke Aca, Aca yang tadi lapar tiba-tiba merasa kenyang.

"Di tunggu ya mas, mbak pesanannya" Ujar Ocan sedikit melawak agar suasana tidak terlalu tegang.

"Tunggu gua ikut" Ujar Alvan mengikuti Ocan.

Aca sedari tadi hanya mengobrol dengan Keysa, entah kenapa dia tidak ikut mengobrol bersama yang lainnya.

Bintang yang asik mengobrol melihat ke arah Aca yang duduk tepat di depannya. Dia memperhatikan Aca, tidak sengaja Aca pun melihat kearahnya mata mereka pun berserobok. Bibir aca tersenyum kearahnya namun tidak dengan matanya. Dan aca lah orang pertama yang memutus kontak mata itu.

Menunggu sekitar sepuluh menit akhirnya makanan mereka sampai, kemudian mereka memakannya di selangi bebera obrolan mereka.

"Bukannya lo pesan siomay van?" Tanya Keysa melihat Alvan sekarang memakan bakso.

"Gak, penasaran aja sama baksonya" Balas Alvan.

Aca melihat mangkuk bakso itu, tanpa mie dan banyak daun bawang, sama persis dengan pesanan Aca untuk Bintang tadi.

SIRIUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang