Seorang pria tidur tengkurap dengan berbalut selimut sebatas bahu. Wajahnya manis, dengan hidung mancung dan bibir mungil seperti buah plum. Meski wajahnya terlihat damai, keadaan tubuhnya tidak berkata demikian.
Cahaya yang masuk dari jendela membuatnya mengernyit. Bulu matanya yang panjang bergerak sedikit, sebelum akhirnya mata bulat nan teduh itu terbuka. Tak lama, ekspresinya langsung berubah nanar.
Ia meremat seprei di bawahnya. Sekujur tubuhnya yang telanjang terasa kebas dan perih. Mengingat apa yang terjadi semalam dan malam-malam sebelumnya, ia tak akan pernah menyangka akan diperlakukan seperti ini oleh tunangannya sendiri.
Ya, tunangannya.
"Yan Haoxiang.... Kau benar-benar keparat...."
Ingatannya langsung terbang ke hari itu.
3 bulan yang lalu, saat ibunya menyerahkan sebuah lembaran yang dengan segera ia remas dan lempar ke sembarang arah.
"Apa ini!?"
"He Junlin... itu...-"
"Perjodohan?...- Perjodohan apa!? Aku tak ingat pernah menyetujuinya!!"
Ia berteriak dengan marah. Sangat marah.
"Junlin, tenanglah..-"
"Bagaimana aku bisa tenang!?"
Kepalanya serasa akan meledak. Ia menendang meja lalu duduk di sofa dengan kasar.
Dijodohkan...- baiklah, mari abaikan kata itu...- Tapi bagaimana jika ia dijodohkan dengan seorang pria!? Apa orang tuanya gila? Ia juga seorang pria, dan dirinya pun belum pernah sekalipun merasa memiliki ketertarikan yang seperti itu.
"Junlin, dengarkan ayah dulu."
Ia melirik kedua orangtuanya dengan tajam.
"Dicoba dulu apa susahnya, sih?"
"Dicoba? Aku harus mencobanya dengan lelaki!?"
"Kami tak mempermasalahkan gender...-"
"Tapi aku masalah!!!"
Ingin rasanya ia membalik meja saking marahnya.
"Ayolah. Kau juga tak punya pacar, kan?"
Skak mat. Junlin bungkam.
"Baiklah, dengar. Dia adalah anak dari teman ayah dan ibu. Ibunya sakit keras dan tak bisa bangun. Takut jika umurnya tak banyak, dia hanya ingin melihat anaknya menikah."
"Lalu apa urusannya denganku? Kenapa aku? Wanita diluar sana banyak...-"
Sedetik kemudian ia sadar.
"Ah~! Dia gay?"
Junlin mendelik tak percaya dengan asumsinya sendiri. Ayah dan ibu saling melempar pandangan.
"Terlepas dari itu, ini adalah permintaan teman ibu. Apa salahnya menjodohkan kalian?"
Junlin mendesah panjang. Sangat panjang saking kesalnya. Tidak salah memang, tapi ia tetap tak bisa mempercayai kalau orang tuanya begitu tak rasional. Hanya karena temannya sakit keras lalu ia...-
'Aku dijadikan boneka?!'
Tanpa sadar ia tertawa, lalu menggelengkan kepalanya.
"Apa pernikahan ini cuma buat formalitas untuk saat-saat terakhir sebelum dia mati?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Red Organdy 2 | QiXin ft. XiangLin ✔
FanfictionCOMPLETED (March. 2022) | Vol. 2 - Linked Blood TNT时代少年团 Kisah tentang cinta terlarang dua dunia antara Chengxin si werewolf, dan Jiaqi si vampire. Serta kisah cinta terkutuk antara Haoxiang dan boneka darahnya, Junlin. Kisah terlarang yang tak seha...