28

296 32 4
                                    


"Xiaobao!! Jangan lari-lari!" teriak Chengxin.

Ia berlari kecil mengejar Xiaobao yang berlarian di pinggir kolam taman kota.

Anak balita itu melongokkan kepalanya ke dalam kolam, melihat puluhan ikan koi merah yang berenang ria kesana-kemari. Sambil tersenyum lebar, ia menunjuk mereka.

"Ikan!!!!" pekiknya.

Ia menoleh ke arah Chengxin, tapi kemudian arah matanya terdistraksi oleh burung merpati yang tiba-tiba terbang.

"Ada burung!!!"

Ia melompat kecil, lalu berlari mengejar kupu-kupu yang juga lewat di depannya sambil terkikik lucu. Melihat itu, Chengxin tertawa gemas.

"Jiaqi, lihat! Xiaobao benar-benar menggemaskan!!"


Kaaaak


Tiba-tiba seekor burung gagak terbang di atas kepala Chengxin, membuatnya sontak mendongak sambil memicingkan mata. Dan tepat saat ia menghalau sinar matahari dengan telapak tangannya...-



BYUR!



DEG


Ia mendengar sesuatu yang jatuh ke dalam kolam.

"Papa!!!".

Chengxin terkejut. Ia melihat Xiaobao terjatuh ke dalam kolam dengan tangan yang terangkat dan menggapai ke arahnya. Matanya melotot ngeri.

"XIAOBAO!!!"

"Papa!!!"

Dengan rasa panik yang sudah di ambang batas, Chengxin berlari ke arah kolam sambil merentangkan tangannya.

Tapi seolah air kolam yang tiba-tiba menjadi begitu jauh dari permukaan, tangan Chengxin tak bisa menggapai Xiaobao yang sudah menghilang.

*****


DEG


Chengxin terbangun dengan air mata yang sudah membasahi wajahnya.

Ia menangis.

Nafasnya terengah-engah karena rasa takut yang luar biasa.

"Chengxin! Akhirnya kau bangun!"

Chengxin menoleh, dan sang ibu tiba-tiba memeluknya erat. Wanita itu sepertinya tertidur di sampingnya saat menunggunya di sana, entah sudah berapa lama.

"Ibu..."

"Syukurlah..."

Ia masih terbayang mimpinya barusan, dan hal itu membuat tangisnya semakin menjadi. Ia balas memeluk ibunya dengan erat dan menangis di bahunya.

"Ibu.... hiks..."

Tangannya perlahan meremat perutnya.

"Tak apa-apa, tak apa-apa. Ibu disini..."

Wanita itu menepuk punggung Chengxin sampai anaknya tersebut tenang.

"Kenapa kau tak bilang sama ibu, huh?" lirihnya sambil melepas pelukan mereka.

Red Organdy 2 | QiXin ft. XiangLin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang