35

323 32 12
                                    

Junlin memasuki kediaman Keluarga Yan bersama Haoxiang yang berjalan mendampinginya.

Jika diingat-ingat lagi, sudah lama ia tak menginjakkan kaki di sana sejak terakhir kali. Kala itu, ia benar-benar sangat terpaksa datang, dan keberadaannya disana benar-benar diselimuti rasa canggung dan takut, hingga ia tak memiliki kesempatan untuk memperhatikan bagaimana keadaan rumah keluarga Haoxiang yang sesungguhnya.

Dan sekarang ia baru sadar jika rumah tersebut tak ada bedanya dengan istana yang ia lihat di film-film barat jaman vintage.

Ia ingin terpukau, tapi itu kediaman vampire. Sebagai manusia, jelas ia masih merasa sedikit takut.

Sampai di ruang tengah, Junlin menyadari bahwa ada orang lain yang sedang duduk di sana. Seorang pria manis dengan kulit pucat, sedang asik mengucup segelas teh di sofa, menatap ke arahnya.

Junlin mendadak terhenti.

"Kenapa?" tanya Haoxiang sambil sedikit menoleh ke arahnya.

"Kau... punya tamu..."

Haoxiang melirik sosok tersebut, yang tak lain adalah Yuan, kemudian melengos tak peduli.

"Abaikan saja... Dia hanya sepupuku yang mampir numpang makan." balasnya asal.

Junlin mengernyit.

"Kenapa aku belum pernah lihat dia sebelumnya?"

Haoxiang terdiam sejenak, sebelum akhirnya berlalu.



"Lebih baik begitu..."



"Huh?"

Tapi Haoxiang tak merespon apa-apa, mulai berjalan semakin jauh di depannya. Junlin tak lagi ambil pusing, lalu berlari kecil menyusulnya.


Haoxiang membuka pintu kamar sang ibu, lalu melangkah masuk setelah mengucap salam.

"Ibu, bagaimana kabarmu?" tanyanya.

Disinilah Junlin selalu berpikir. Haoxiang ketika sedang berhadapan dengan ibunya...- nampak seperti orang lain. Orang yang seolah memiliki hati nurani paling tebal.


Dan yang paling mengejutkannya adalah... Haoxiang tampak begitu lemah, seperti anak kecil yang masih putih bersih dan penurut.


Sayang, semuanya menjadi hitam dan kotor saat sosok itu berhadapan dengannya.

"Eh?! Ada Junlin?!"

Ibu Haoxiang memekik gembira, mau tak mau Junlin tersenyum ramah ke arahnya. Saat ia mendekat, wanita yang terduduk di atas ranjang itu langsung menarik kedua tangannya hingga ia ikut jatuh terduduk di sana.

"Akhirnya kalian baikan." serunya.

Haoxiang dan Junlin saling melempar pandangan untuk sesaat. Dibilang baikan pun...- sebenarnya tidak seperti itu juga.

"Haoxiang, akhirnya kau sudah dewasa...- Sudah tau mana yang benar dan harus kau lakukan."

Haoxiang hanya mengangguk pelan. Sang ibu tersenyum bangga.

"Junlin... Ibu minta maaf ya kalau Haoxiang selama ini menyakitimu. Dia tak pernah belajar... Ibu juga gagal mengajarinya."

Junlin hanya diam.

Red Organdy 2 | QiXin ft. XiangLin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang