31

322 34 11
                                    


Lemas.


Junlin merasa tubuhnya melemas.

Ia menatap Haoxiang yang berlutut di tanah dengan tiga anak panah yang menancap di tubuhnya. Satu di punggung, satu di bahu, dan satu di perut. Menancap bersamaan, membuat sosok itu langsung muntah darah begitu tubuhnya tersungkur jatuh.

Ternyata dirinya lagi-lagi dijadikan umpan untuk menarik Haoxiang.

Kenapa ia mendadak merasa bersalah?

"Yan Haoxiang...-"

"Kau masih hidup?"

Junlin mendongak, begitu juga Haoxiang yang langsung menoleh dengan wajah marah.

Itu Zhenyuan. Berjalan mendekat dengan santai sambil membawa busur panah.

Haoxiang mengabaikannya. Ia mencabut anak panah yang menancap di tubuhnya. Terbatuk sebentar, membuat Junlin langsung bangkit dan berlari mendekatinya.

"Haoxiang? Kau baik-baik saja?" tanyanya sambil menyentuh luka bekas panah yang ada di bahu sosok itu.

Siapapun yang melihat pasti tau jika Junlin terlihat akan menangis. Haoxiang tak peduli dan menatap tajam ke arah Zhenyuan.

"Puas kau... Zhang Zhenyuan?"

Junlin tertegun sejenak. Ia seperti familiar dengan nama tersebut, namun wajah Zhenyuan tak terlihat di matanya karena gelapnya malam.

Ia kembali mendongak untuk menatap pria tersebut, dan matanya langsung melotot saat menyadari sesuatu.

Jari Zhenyuan, diam-diam bergerak mengetuk-ngetuk busur panahnya beberapa kali.

'Gawat!'

Itu kode.

Junlin mendelik panik saat sadar jika Zhenyuan sedang memberi kode bawahannya untuk menangkap Haoxiang. Beruntung, Haoxiang ternyata juga menyadarinya. Ia dengan cepat bangkit dan menarik pinggang Junlin untuk ia gendong di bahunya.

"HAOXIANG!!!" jerit Junlin.

Ia terkejut bukan karena Haoxiang yang tiba-tiba meloncat tinggi membawanya, tapi karena sosok itu sedang terluka dan malah menggendongnya di atas bekas lukanya.

"APA YANG KAU LAKUKAN?! TURUNKAN AKU! KAU SEDANG TERLU...-"

"DIAM!!"

Namun sayang, tak lama kemudian Haoxiang kembali terjatuh ke tanah. Junlin memejamkan matanya saat tubuhnya berhantaman dengan tanah.

"Apa kubilang...-"


DEG


Junlin membuka matanya, dan ia terkejut.

Haoxiang memeluk pinggangnya erat, menggunakan telapak tangannya untuk menahan punggungnya agar tak terkena tanah yang penuh batu. Untuk sesaat ia membeku, menatap manik dingin Haoxiang yang juga menatapnya.

'A...- apa yang...'

Kenapa?

Junlin tiba-tiba mempertanyakannya.

'Kenapa kau tiba-tiba seperti ini?'

Apa Haoxiang sedang membayar hutang padanya?

Junlin perlahan mengigit bibirnya. Kedua matanya memanas. Didorongnya tubuh Haoxiang agar menjauh.

Red Organdy 2 | QiXin ft. XiangLin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang