2

493 33 14
                                    


PLAK!


"Memalukan!!"

Chengxin hanya bisa diam. Tangannya perlahan menyentuh pipinya yang berdenyut perih saat sang ayah menamparnya dengan penuh tenaga.

Lihat, kulitnya sampai terkoyak dan berdarah.

"Bisa-bisanya kau menjadi seorang omega!! Dan apa itu tadi...- 98% kemungkinan hamil!? Kau... benar-benar memalukan!!" teriak sang ayah.

Lagi, Chengxin bungkam. Ia lirik ibunya yang berdiri di sebelahnya. Wanita itu hanya bisa menunduk dan menangis.

"Dalam sejarah, Keluarga Liu selalu berisi Alpha. Dan Omega sepertimu akan menjadi hambatan. Kau tau? Hambatan! Sesuatu yang tak berguna."


DEG!


Chengxin mendongak.

Matanya memerah dan berair karena amarahnya sudah sampai puncak. Tangannya terkepal dan ia berteriak balik.

"Lalu kenapa...? Kenapa kau membuatku dan membiarkanku lahir?!!"

Dengan bibir bergetar ia menunjuk dirinya sendiri beberapa kali.

"Aku ada disini juga karena kalian... SEMUA SALAH KALIAN SEJAK AWAL, KENAPA AKU YANG DISALAHIN!? KALIAN PIKIR AKU JUGA MAU JADI OMEGA, HAH!?"

"KURANG AJAR!"


PLAK!


Tamparan kembali Chengxin dapat. Darah menetes ke dagunya.

Melihat itu, tangis sang ibu terdengar semakin menjadi-jadi. Ia memeluk tubuh Chengxin dari samping, menahan anaknya itu untuk tetap diam saja agar tak semakin dilukai. Ia sudah kehabisan kata-kata untuk membujuk suaminya.

Sedangkan Chengxin masih menatap nyalang ayahnya. Ia menggeleng tak percaya.

"Aku heran... kenapa ibu bisa menikah dengan siluman seperti ini..."

Mendengar itu, sang ayah semakin melotot marah. Dan apa yang terjadi setelahnya? Jawabannya sudah jelas.

"KAU BENAR-BENAR ANAK KURANG AJAR!!! TAK BERGUNA!!!"


BUAGH!


Tak hanya tamparan, kini pukulan mendarat di wajahnya. Ia tersungkur, dan tendangan yang bertubi-tubi langsung terasa di tubuhnya.

"Jangan! Hentikan!"

Dengan panik, sang ibu berlutut di depan tubuh Chengxin.

"Apa yang kau lakukan!? Chengxin ini anakmu! Jangan menyakitinya seperti ini!!"

"Anak? Mana sudi aku punya anak seperti ini!!"

Cukup sudah. Chengxin merasa hatinya jauh lebih sakit daripada tendangan yang ia terima. Dengan kasar ia bangkit dan berlari dari sana.

"Chengxin!!"

*****

Sampai di kamar, ia langsung meloncat ke ranjang dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut. Tak peduli ia masih mengenakan seragam sekolah lengkap.

Red Organdy 2 | QiXin ft. XiangLin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang