Prolog

534 47 7
                                    

Bulan purnama yang semula bersembunyi di balik awan kelabu, kini kembali memamerkan sinar emasnya dengan percaya diri.

Bersamaan dengan sinarnya yang menembus sela-sela ranting, sesosok pria berjubah hitam panjang meloncat turun dari sebuah pohon, seolah baru saja dikejar oleh kegelapan dari dalam hutan.

Ia membenarkan tudung jubahnya, menyembunyikan wajahnya dan berlari secepat yang ia bisa. Warna keemasan menyala dari jubahnya, membuatnya seperti kunang-kunang yang berlari bersama bayang-bayang.

Sampai akhirnya, ia menghentikan langkahnya di depan sebuah rumah besar bergaya vintage dengan tembok berwarna coklat moca. Tanpa pikir panjang ia melangkah menaiki tangga teras.

Begitu ia memasuki rumah, beberapa maid yang ada di sekitar sana menyambutnya sambil menunduk sopan. Namun ketika mereka kembali menegakkan tubuh, arah mata mereka langsung menjauhi pandangan sang pria. Gurat ketakutan terlihat berkilat di kedua mata mereka semua.

Seakan paham, pria tadi membuka tudung jubahnya. Tangannya perlahan melepas lencana emas berbentuk bintang segi-7 yang ada di dadanya. Itu adalah lencana clan vampire, dan hanya kepala pasukan utama yang bisa memilikinya.

"Tuan, silahkan. Tuan muda Ding ada di kamar, seperti biasa." seru seorang maid.

"Eum. Makasih."

Setelah sosok tersebut melesat naik ke lantai dua, maid yang ada di sana saling melempar pandangan sambil menghela nafas.

Mereka tau kalau tak seharunya mereka mempersilakan seorang vampire masuk ke rumah clan werewolf. Tapi, mereka tak bisa menolaknya.


Sosok tersebut adalah seseorang yang begitu penting bagi tuan mereka.


Ibarat berada di tengah-tengah jembatan, jika berbalik mereka akan bertemu puluhan singa, dan jika jatuh mereka akan dimangsa ratusan buaya. Pilihan terakhir hanyalah berjalan maju meski tak tau akan seperti apa akhir yang menyapa mereka nanti.

Sudah terlanjur, tak bisa melarikan diri lagi.


Sosok berjubah tadi masuk ke sebuah kamar. Kamar dengan aroma yang sangat dikenalnya. Dan aroma yang begitu ia rindukan setiap detiknya. Matanya tertuju pada seorang pria yang tengah tidur memunggunginya. Ia tersenyum.

Sambil berjalan mendekat, ia melepaskan jubahnya. Melemparnya ke sembarang arah. Naik ke kasur, dan mencium tengkuk sosok tersebut dengan lembut.

"Nghh.."

Akhirnya ia membuatnya terbangun.

"Hng? Ma Jiaqi?" lirih sosok itu terdengar purau.

Ia mengerjapkan mata sejenak. Setelah sosok yang ada di depannya benar orang yang ia kenal, ia tersenyum dan mengalungkan tangannya ke leher pria bermanik tajam tersebut. Keduanya memejamkan mata, sebelum akhirnya saling menikmati bibir satu sama lain untuk sepersekian detik.

"Kenapa hari ini kau tak kelihatan di kantor?" tanyanya setelah ciuman mereka berakhir.

Sosok tadi mengusap wajah kekasihnya sekilas.

"Ada urusan sebentar. Bagaimanapun, aku juga punya tugas lain di belakang layar."

Jawaban tersebut membuat pria manis bermanik rubah di depannya sedikit merengut.

"Ah, benar juga. Kau sibuk."

Ia melepaskan lengannya dari leher sosok tersebut dan kembali berbalik.

Melihat si manis kembali tertidur, sosok tadi sedikit mengernyit heran. Namun di sisi lain, ia juga merasa maklum. Dengan lembut ia membaringkan tubuhnya di sebelah tubuh sang kekasih, lalu memeluknya erat seolah terobsesi dengan aroma tubuhnya.

"Kutemani kau sampai subuh." bisiknya sambil mengecup ringan telinga kemerahan sang lawan.

"Eum. Terserah saja."

"Oh iya... Tadi aku bertemu adikmu. Dia melakukan sesuatu."

Sosok didepannya itu menoleh sedikit.

"Kau bertemu dengannya?"

"He'em. Dia membawa pergi seseorang. Kurasa dia menyelamatkannya."

Si manis terlihat terkejut. Ia terkejut karena sadar jika adiknya pasti sempat berada dalam bahaya jika sampai berpapasan dengan prajurit clan vampire.

Seakan tau kekhawatirannya, sosok tadi kembali berbisik lembut.

"Tenang saja, ada aku. Aku tak akan melukai keluargamu."

"Syukurlah kalau dia baik-baik saja."

Si pria bermanik rubah kembali menoleh. Ia meremat selimut yang membungkus tubuhnya dengan resah.

Perasaan tak nyaman itu muncul lagi. Begitu ia memejamkan mata untuk kembali tidur, kenyataan tiba-tiba menjadi mimpi buruk yang seakan tak pernah berakhir.


Hubungan terlarang mereka ini...- rasanya begitu mencekik. Akankah terus seperti ini?... Ia terus bertanya-tanya tanpa adanya jawaban.


*****


Hola!

Akhirnya! Dengan ini, petualangan di dunia RED ORGANDY ...- TELAH KEMBALI TERBUKA!!

Welcome, everyone~

Semoga untuk ke depannya kalian akan menemani diriku di sepanjang petualangan yang menegangkan ini :vv

Okay! Happy reading~ Have a nice day!

Okay! Happy reading~ Have a nice day!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Red Organdy 2 | QiXin ft. XiangLin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang