8

679 32 6
                                    


- 2 tahun kemudian -


Yaowen dan Yaxuan sedang asik fitting setelan jas di sebuah butik besar. Berkali-kali Yaowen memberikan setelan jas putih kepada Yaxuan, dan beberapa kali pula sosok manis itu menolaknya.

"Aku ingin pakai yang hitam!"

"Kau bilang waktu itu ingin pakai yang putih..-"

"Aku berubah pikiran!"

Staff yang berdiri di sebelah mereka hanya bisa tersenyum canggung mendengarkan perkelahian dari keduanya.

"Berantem teros."

Yaxuan dan Yaowen menoleh bersamaan. Terlihat Chengxin dan Zhenyuan berjalan ke arah mereka sambil tersenyum lebar penuh kasih sayang...- Bukan. Itu senyum lebar iseng menyebalkan.

"Cie~ Yang bentar lagi mau nikah~" goda Zhenyuan.

Yaowen dan Yaxuan berdehem.

"Ngapain kau ke sini?" tanya Yaowen ketus, menyembunyikan semburat merah di wajahnya.

"Aku? Kebetulan lewat aja terus mau ngadem AC... eh, gak sengaja ketemu kalian."

"Kau pikir aku akan percaya?"

Yaowen melotot kesal, dan Zhenyuan memonyongkan bibirnya.

"Kau dan Yifan juga cepatlah menyusul." timpal Yaxuan sebelum terjadi baku hantam antara Zhenyuan dengan calon 'suami'nya.

Zhenyuan menggeleng pelan.

"Tak boleh terburu-buru. Harus menunggu Yifan siap dulu."

"Halah!"

Yaowen kemudian menoleh ke arah Chengxin. Sosok itu menatap Yaxuan dengan senyum simpulnya sambil mendengarkan celoteh tak bermutu dari seorang Zhenyuan.

Tapi Yaowen tau, ada sesuatu di balik senyuman tersebut.

"Chengxin ge... Kau baik-baik saja?"

Tanpa sadar mulutnya sudah berkata. Dan Chengxin pun terlanjur menoleh padanya.

"Tentu saja." balasnya. "Ngomong-ngomong, aku sungguh terpesona dengan kalian berdua... Terlihat cocok bersama." lanjutnya sambil tertawa kecil.

Mau tak mau Yaowen dan Yaxuan ikut tertawa malu-malu.

"Makasih, ge."

Chengxin tersenyum.

Sejak tadi, sebenarnya arah pandangannya tidak tersemat pada wajah Yaowen ataupun Yaxuan... melainkan pada cincin yang melingkar di jari manis keduanya.

Jujur...- ia sangat iri.

Tanpa sadar ia menyentuh dadanya. Di balik kemeja putih tipisnya, menggantung sebuah kalung dengan bandul cincin berwarna emas. Cincin yang sebenarnya juga dimiliki Jiaqi di posisi yang sama pula. Setelah melihat cincin milik kedua adiknya tersebut, Chengxin jadi berpikir...-


Kapan ia dan Jiaqi bisa seperti itu?...


Dengan bebas memperlihatkan kedua cincin couple mereka di tempat umum, dan menunjukkan pada dunia bahwa mereka saling mencintai.

*****

Setelah mendampingi Yaowen dan Yaxuan dalam mempersiapkan acara pernikahan mereka, Chengxin langsung pulang karena merasa sangat lelah. Namun ketika membuka pintu, ia mendadak melupakan rasa lelahnya saat melihat ada seseorang yang duduk di sofa ruang tamu.

Red Organdy 2 | QiXin ft. XiangLin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang