41

299 32 18
                                    




"MA JIAQI!!!!!"




Chengxin berteriak histeris. Tubuhnya bergetar ketakutan dan mendingin seketika.

"Tidak...."

Sambil berurai air mata, ia berlari menghampiri Jiaqi. Tak peduli meski harus terjatuh beberapa kali, ia akan bangkit lagi dengan luka di lututnya.

"Tidak boleh....tidak... Jiaqi..."

Ia berlari menerobos para prajurit yang sibuk berkelahi. Maju ke medan perang, menapaki tanah bercampur darah.

Dadanya semakin berdenyut sakit saat sosok Jiaqi yang terkapar lemah semakin dekat di depannya.

'Kumohon bangun...'

Chengxin mengusap kasar air mata yang menghalangi pandangannya. Ia mengernyit beberapa kali saat tubuhnya terdorong, namun ia tak akan menyerah.

Ia tak akan menyerah sampai tangannya bisa menggapai tubuh Jiaqi.

Ia ingin memeluk hangatnya tubuh itu lagi...- Bayangan masa lalunya bersama Jiaqi menyerbunya seperti ribuan paku.

Membuat hatinya semakin perih.




"DING CHENGXIN!!!"




Ziyi menatap ngeri ke arah Chengxin yang tiba-tiba sudah menerobos masuk ke tengah-tengah pertempuran. Ini lebih mengerikan dari beberapa waktu lalu saat ia melihat Chengxin berdiri di pinggir area hutan.

Hanya sedetik, Ziyi langsung berlari, melesat secepat angin sambil mengayunkan cakarnya agar tak ada yang menghalanginya. Diraihnya lengan Chengxin dengan keras.

"LEPASKAN!!! LEPAS...- HIKS! MA JIAQI!!!!"

"CHENGXIN, KAU TAK BISA SEPERTI INI! BAHAYA!!"

Chengxin terus berontak sambil meraung-raung memangil nama Jiaqi.

"MA JIAQI BANGUN!!!!!!! CEPAT BANGUN ATAU AKU AKAN MEMUKULMU!!!" teriaknya hingga kerongkongannya terasa berdarah.

Ziyi menarik pinggangnya sambil menggigit bibirnya kuat-kuat.

Sakit.

Hatinya terasa perih.

Ia merasa tak tega, tapi ia juga tak bisa membiarkan Chengxin menghampiri sosok Jiaqi di tengah-tengah sana.



'Hentikan... Kumohon hentikan...'



"Chengxin... Lihat aku!! Lihatlah aku dan lupakan Ma Jiaqi sebentar saja! Kenapa kau selalu melukai dirimu hanya karena orang itu?!" pekiknya, tapi Chengxin seolah tuli.



Jiaqi perlahan membuka matanya.

Dengan kaki para prajurit yang menghalangi pandangannya, ia samar-samar melihat Chengxin di depan sana. Mencondongkan tubuhnya yang ditarik paksa dengan tangan terulur.

Red Organdy 2 | QiXin ft. XiangLin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang