Haoxiang membuka pintu berbahan marmer krem setinggi dua meter, lalu masuk ke dalamnya tanpa mempedulikan beberapa penjaga yang menunduk sopan padanya.
"Yan Haoxiang."
Haoxiang memperlambat langkahnya.
Padahal ini pertama kalinya ia mengunjungi rumah orangtuanya setelah beberapa waktu, tapi ia malah disambut dengan muka masam ayahnya.
"Kenapa berdiri disitu? Sini duduk."
Haoxiang menurut, lalu duduk di depan sang ayah. Pria setengah baya berwajah eropa itu menuangkan teh untuk sang anak. Haoxiang hanya mengamatinya dalam diam.
"Kau masih belum baikan dengan manusia itu?"
Haoxiang yang akan mengucup tehnya, kini memilih untuk menurunkannya kembali. Ia sedikit merengut. Darimana ayahnya tau soal itu? Apa Changxi mengadu?
"Ingatlah, dia adalah aset yang harus kembali kau dapatkan."
Sang ayah menatapnya tajam sembari mengangkat cangkir tehnya.
"Tak peduli apakah kau mencintainya atau tidak, tapi kita memang sangat membutuhkan darah manisnya...- Orangtuanya sudah membuat kesepakatan untuk menyerahkan anak itu, jadi jangan disia-siakan."
Haoxiang tanpa sadar mengeraskan rahang. Tangannya yang memegang kuping cangkir perlahan mengerat.
Untuk sesaat, entah kenapa ia merasa sangat sebal mendengarnya.
Padahal dulu ia sama sekali tak peduli, dan tanpa berpikir dua kali pasti akan menuruti perkataan ayahnya selama ia tak merasa dirugikan. Tapi sekarang...- Setelah didengar-dengar lagi, kenapa ayahnya itu terdengar begitu bajingan?
Ia bangkit, bahkan sebelum menyentuh tehnya.
"Tak perlu menghawatirkan itu." serunya, lalu berjalan pergi dari sana, membuat sang ayah hanya bisa meliriknya dengan tajam.
"Dasar keras kepala."
Haoxiang terhenti sejenak, namun kemudian memilih untuk kembali berjalan.
"Bodoh... Kau kira dari siapa aku memiliki sifat ini..."
*****
KRIET
Haoxiang melongokkan kepalanya ke dalam sebuah kamar yang sangat luas. Di sana, di atas ranjang, ia melihat wanita yang sangat cantik sedang terbaring lemah dengan beberapa alat kesehatan di sisi ranjangnya.
Wanita itu perlahan menoleh ke arahnya. Seakan seperti matahari di musim panas, senyum cerah yang diperlihatkannya pada Haoxiang membuat pria itu ikut melebarkan bibirnya.
Seorang yang dingin, kejam, dan bertemperamen buruk seperti Yan Haoxiang... bisa tertawa lebar dan menunjukkan inner kecilnya yang lembut hanya jika berada di hadapan wanita ini.
Tak ada yang lain.
"Ibu..."
Ia melangkah dengan ringan, lalu berlutut di sisi ranjang untuk memeluk tubuh sang ibu yang terbaring.
"Akhirnya kau pulang... Kau baik-baik saja, kan?"
Usapan lembut mendarat di pucuk kepala Haoxiang, membuatnya terpejam, seakan kembali ke masa kecilnya.
"Aku baik.... Kau seharusnya memikirkan kondisimu dulu sebelum bertanya padaku..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Organdy 2 | QiXin ft. XiangLin ✔
FanfictionCOMPLETED (March. 2022) | Vol. 2 - Linked Blood TNT时代少年团 Kisah tentang cinta terlarang dua dunia antara Chengxin si werewolf, dan Jiaqi si vampire. Serta kisah cinta terkutuk antara Haoxiang dan boneka darahnya, Junlin. Kisah terlarang yang tak seha...