Bab 57

43.7K 5.8K 376
                                    

Happy Reading ʕง•ᴥ•ʔง

¢¢¢

Ezriel menatap kedua manusia berbeda jenis kelamin dengan raut wajah tanpa ekpresi. Dia terus menatap tanpa mengalihkan pandangan sedikitpun. Dia masih bingung ada hubungan apa Luna dengan pria itu. Bahkan pria itu sekarang sedang bercanda tawa dengan Luna di parkiran.

Ezriel mendengus ketika pria itu mencubit pipi chubby Luna. Hei pipi itu adalah miliknya dan tidak boleh ada satupun orang yang berani mencubit ataupun menguyel-nguyel pipi gadisnya itu. Ini tidak bisa dibiarkan dengan cepat Ezriel turun menghampiri mereka berdua tidak lupa dengan membawa sebuah paperbag di tangannya.

"Luna." Panggil dia setelah berada di hadapan Luna. Sontak mereka berdua yang sedang bercanda memberhentikan dan menatap bingung kearah Ezriel.

"Iya. Kenapa ya, pak?"

"Eum sama ada perlu sama kamu. Boleh bicara sebentar dulu?"

Luna kemudian menoleh kepada pria yang disebelahnya seperti meminta izin. Pria itu tidak lama mengangguk memberikan izin. Setelah mendapatkan izin Luna dan Ezriel pergi sedikit menjauh dari pria itu.

Ezriel tersenyum tipis dia kemudian memberikan paperbag itu kepada Luna. Luna menaikkan sebelah alisnya pertanda dia bingung dan tidak mengerti.

Ezriel terkekeh kecil dan masih terus menyodorkan paperbag nya, "Ini buat kamu."

“Ini buat saya, pak?” Dengan ragu Luna mengambil paperbag itu setelah mendapatkan anggukan dari Ezriel. Luna membuka untuk melihat isinya. Memang selama enam hari ini dosen itu selalu memberikan Luna sesuatu. Bahkan dosennya itu selalu mengajak Luna pergi dan pulang bersama ketika ada jadwal mata kuliah. Bahkan tidak segan-segan nya mengajak Luna pulang di hadapan para mahasiswa dan mahasiswi lainnya. Pria itu memang tidak kenal takut bahkan dia sangat tidak peduli kalau di dikatakan menyukai mahasiswi nya. Karena memang faktanya Ezriel mencintai Luna. Lalu, untuk apa di tutupi segala.

Semenjak itu gosip menyebar bahwa dosen baru itu sepertinya tertarik dengan Luna. Ya siapa coba yang tidak tertarik dengan Luna. Mahasiswi yang terkenal dari wajahnya yang manis, cantik, imut. Lalu sifatnya yang friendly dan baik hati. Dan salah satunya dia merupakan mahasiswi pintar dan berasal dari keluarga berada. Luna itu bisa dibilang gadis yang beruntung dan sempurna itulah kata orang-orang.

"Bapak kenapa tahu kalau saya suka ini?" Ezriel tersenyum tipis dia mana mungkin melupakan makanan kesukaan Luna.

"Karena aku tahu apa yang kamu suka dan tidak." Luna hanya bisa tersenyum tipis dia bingung ingin mengatakan apa.

"Oh iya. Makasih buat makanan sama susu nya." Ezriel memang memberikan Luna keripik kentang dan susu pisang kesukaan Luna.

Pria itu memang sangat baik dan perlakuannya itu sangat berbeda dengan yang lain. Biasanya pria yang tertarik dengan nya itu akan memberikan Luna seikat bunga, coklat, boneka ataupun mengajak dia pergi ke bioskop atau cafe dan ada juga yang mengajak dia pergi ke mall yang lebih parahnya ada yang sampai menawarkan Luna ingin diberikan apa. Contohnya seperti apa Luna ingin dibelikan tas bermerk Gucci ataupun Chanel. Yang intinya barang-barang branded semua.

Tetapi, pria itu malah selalu memberikan Luna keripik kentang dan susu pisang. Bahkan yang lebih mengejutkan lagi pria itu pernah mengirim makanan ke rumah Luna. Seperti, bakso, mie ayam, pizza, nasi goreng, sate ayam dan martabak. Luna juga tidak tahu kenapa bisa pria itu tahu dimana rumahnya berada.

Figuran Novel (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang