Helo pren!
Buka lapak baru nih, jgn di hujat ya WKWKWK ❤🙏🏻
Karena Dayana udah selesai naskah nya, dan Double lagi hiatus karena sebuah masalah sedangkan Querencia akan pindah ke lapak lain. So, aku putuskan buat bikin cerita baru di wattpad.
Semoga kalian suka! ❤
Anyway kalian pembaca lama atau pembaca baru?
Nemu cerita ini dari mana?
Kalau pembaca baru, sambil nunggu HAZEL update, intip juga ya cerita ku yang lain seperti, Arunika's World, Thalita's World, Dear Dayana, Double A dan Querencia. Siapa tahu suka hehe ❤🤞
Akun tantang kalian baca lima bab dulu, kalau suka lanjut kalau nggak, skip 🥰
Ok, deh! Happy Reading...
Vote dan komentarnya jangan lupa ya❤
***
"Kasian banget gak, sih? Punya tunangan tapi setiap datang ke acara ulang tahun temen, dia itu sendiri terus."
"Kasian, lah. Lebih kasihan lagi, si tunangan nya malah dateng bareng cewek lain."
"Hus, bukan cewek lain. Setahu gue, Natasya itu sahabatnya Shaga dari lama."
"Njir, gue makin kasian sama Hazel. Shaga kejebak friendzone sama Natasya padahal udah tunangan sama Hazel."
"Ya, kan, namanya juga di jodohin nyet."
"Haha iya juga, sih. Lagian, kalau gue jadi Shaga juga pasti bakal lebih milih Natasya sih. Cantik, lemah lembut, baik. Beda jauh sama Hazel mah."
"Tapi Hazel cantik paraaahhh!"
"Cantik wajah tapi hati buruk buat apa, sih?"
"Ih, kok lo gitu ngomong nya. kata siapa, sih, si Hazel itu punya hati buruk?"
"Gosipnya udah merebak kemana-mana keles. Lo juga bisa lihat sendiri, kan, gimana si Hazel kalau di sekolah? Sombong, kasar, pantes nggak ada yang nemenin dia."
"Iya juga, sih. Padahal dia cantik banget ih, gue seneng liat wajahnya. Gak ngebosenin."
"Natasya juga nggak kalah cantik. Pokoknya, gue tim garis depan Shaga sama Natasya, kawal terus sampe jadian."
"Buset jahat banget. Kasihan Hazel, lah."
"Halah, cewek kayak Hazel gak usah di kasihani. Nyebelin soalnya."
"Hahahaha..., udah yuk ah, kita ke depan lagi. acara tiup lilin mau di mulai kayaknya."
Hazel membuka pintu bilik toilet begitu suara dari dua orang yang bergosip barusan hilang. Gadis itu berjalan ke arah wastafle bercermin, mematut diri di sana. Menatap lama wajah cantiknya yang terpampang datar. Tidak ada secuilpun senyum di bibir gadis itu, padahal kalau saja Hazel mau sedikit memamerkan senyumnya, bukan hal mustahil bahwa gelar Bidadari dari surga akan tersematkan padanya.
Sayang seribu sayang, Hazel bukanlah gadis yang senang menebar senyuman seperti Natasya. Alih-alih tersenyum, Hazel malah selalu menatap sinis dan mengintimidasi. Jadil alih-alih di sebut Bidadari, Hazel lebih pantas di sebut lucifer. Gadis yang berjalan dengan dagu terangkat tinggi itu tidak pernah sekalipun menyapa teman. Kenapa? Karena dia tidak punya.
Hazel itu selalu sendirian. Baik di rumah maupun di sekolah. Dan apakah itu masalah? Tentu saja tidak. Hazel justu sangat berterima kasih dengan kesendirian nya.
Setelah memastikan bahwa penampilan nya rapi, Hazel keluar dari sana. Berjalan santai dengan tatapan lurus ke depan. Mengabaikan decakkan kagum yang berasal dari segerombolan cowok duduk di meja, Hazel juga abai terhadap tatapan sirik dan cibiran yang berasal dari kumpulan cewek yang duduk di beberapa meja tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHAGA (SELESAI)
Teen FictionJUDUl AWAL HAZEL. *** Shaga Putra Mahatama, menyesal karena menyetujui perjodohan nya dengan gadis asing, enam bulan lalu. Kemudian, karma datang menghampirinya. Dua bulan menghabiskan waktu dengan Hazel, Shaga jadi menyesal karena selalu mengangga...