SHAGA || TWENTY ONE

92.5K 12K 3.4K
                                    

Halo!

Nungguin, ya?

Maaf baru update karena aku ada urusan tadi pagi, jadi baru sempet edit hehe.

Target lagi ya, 1.75K vote dan 2K komen untuk next chapter, okay? semangat! 🤗❤

***

"Yaaaanggg masih lama nggak?" Shaga yang tengah menidurkan setengah badan nya pada meja makan dengan sebelah pipi menempel di tempat yang sama, menatap Hazel yang tampak sibuk di pantry. "Lapeeeer," keluh nya sambil mengusap perut.

            "Sabar, dong. Udah nyusahin, nggak sabaran lagi," decak Hazel.

            Sepulang nya dari lapangan futsal, Shaga mengajak Hazel untuk ke rumah nya saja karena jaraknya lebih dekat di banding jarak ke rumah gadis itu. Tentu saja bukan tanpa alasan, Shaga menyeret gadis itu ke sini karena ada mau nya. ingin makan masakan Hazel. "Lama banget," keluh Shaga lagi.

            "Di bilang pesen online juga, nggak mau!" Shaga terkekeh melihat gerakan tangan Hazel yang tengah mengiris bawang menjadi lebih cepat, terlihat buru-buru. Mungkin kesal.

            "Ngapain beli di luar, kalau kamu bisa masak."

            Hazel berbalik, dia menatap Shaga sambil mengacungkan pisau ke arahnya. "Kamu! Nyusahin tau nggak?! Jangan pasang wajah begitu,jijik!"

            Shaga yang sebelum nya memasag wajah melas langsung mendengkus. "Kan aku laper pengen makan."

            "Makan yang ada aja, sih. Itu mama kamu masak, Ga."

            "Udah nggak panas, yang."

            "Ya udah aku panasin."

            "Eh jangan, dong. Masakan mama nggak seenak masakan kamu." Shaga menyengir saat Hazel mendelik. Kemudian dia diam beberapa menit memerhatikan tunangan nya itu. Mata Shaga yang semula berbinar melihat bagaimana Hazel memasak lama-kelamaan menjadi sayu dan berat. Shaga mengantuk dan rasanya ingin tidur, namun harum dari satu masakan Hazel yang sudah siap membuat perut nya berbunyi tidak nyaman.

            "Handphone kamu di kunci nggak?" tanya Shaga sambil membawa ponsel Hazel untuk dia nyalakan. "Yang! Password nya apa?"

            "Nggak di password, buka aja."

            Shaga usap layar nya, dan benar saja ponsel itu tidak terkunci. Shaga buka aplikasi music, dia pilih salah satu lagu ke sukaan nya. Favorite Girl dari Justin Bieber akhirnya terdengar, menemani kekosongan.

            Tadinya, Shaga berniat menyimpan ponsel itu lagi dan membiarkan lagu berpindah sesuai playlist. Namun rasa penasaran menuntun nya untuk membuka galeri, kening nya mengernyit karena tidak menemukan satu foto pun di sana. "Kamu nggak foto aku tadi?" tanya nya kesal.

            "Nggak lah, ngapain. Error hape aku kalau simpan foto kamu."

            Shaga berdecak, dia keluar dari galeri lalu menyeringai melihat aplikasi Intagram. Di ketuknya aplikasi itu, dan langsung terbuka akun Intagram milik Hazel. "Aku buka IG kamu, buka dm." Percayalah, itu bukan meminta ijin, melainkan pemberitahuan saja karena kini jari-jari Shaga sudah membuka satu persatu dm yang Hazel abaikan.

            Rasa kesal mendadak hadir, merayap dan memenuhi hati Shaga melihat betapa menumpuknya pesan dari banyak cowok untuk Hazel. Ada pesan menyapa, memuji, bahkan ada beberapa pesan yang terang-terangan mengajak Hazel jalan dan pacaran.

            Berkutat selama sepuluh menit, akhirnya Shaga selesai memblokir 71 akun cowok genit itu. udah genit jelek lagi, decak Shaga dalam hati.

SHAGA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang