Halo!
Aku update nih, makasih buat 834 Vote dan 2K komentar nya. Kalian memang tidak di ragukan lagi, kecepatan jempol kalian dalam mengetik patut di acungi jempol 😭❤
Utangku lunas, ya.
Happy reading...
Jangan lupa vote dan komen 🥰
***
"Shaga, kamu di sini?"
Suara lembut yang mendayu, di susul dengan aroma manis vanilla, membuat Shaga tidak perlu repot menebak siapa yang menyapa nya kini. Cowok itu tersenyum melihat kedatangan Natasya, gadis berambut hitam itu datang dari pintu utama dengan tangan membawa banyak jinjingan.
Shaga mendekat, lalu mengambil alih jinjingan itu. Roti, snack, dan buah, selalu Natasya bawa jika mengunjungi panti. Gadis itu memang baik, sedangkan Hazel, datang ke sini tanpa membawa apa-apa, dan Shaga baru sadar itu.
"Kamu ke sini sama siapa?" tanya Shaga.
"Pakai taksi, kamu kok di sini, sih?"
"Anter Hazel."
Binar mata di Natasya meredup, dan Shaga tidak suka melihat itu. "Maaf, ya. Aku udah janji sama dia duluan soalnya."
Natasya tersenyum tak sampai mata. "Nggak apa-apa, lah. Kok, minta maaf, dia memang lebih berhak kamu antar ke mana pun," ujarnya. "Oh iya, nitip dulu bawaan aku ya, Ga. Aku mau masuk dulu ke dalam. Udah telat ini, mana ada tamu penting lagi datang."
"Sepenting itu tamu nya?"
"Hmm. Dia donatur paling besar, katanya masih muda, malah anak SMA. Aku di suruh Papi buat menjalin hubungan erat, siapa tahu menguntungkan buat masa depan."
Shaga mengangguk tak yakin, apa bisa Hazel dan Natasya beteman erat? Rasanya tidak, Natasya terlalu baik dan manis untuk Hazel yang dingin dan kasar. Setelah perginya, Natasya ke ruang rapat. Shaga memutuskan untuk duduk kembali masih dengan kepala di penuhi tentang pertanyaan untuk Hazel.
Ck, kenapa dia jadi peduli begini pada gadis itu, sih?
Dua hari melewatkan waktu bersama Hazel, Shaga jadi melihat sisi lain dari seorang Elysia. Sedikit heran sebenarnya, mengapa Hazel yang dingin dan kasar, jahat dan licik, seolah berbeda orang jika coba di kenal?
Shaga masih ingat pertemuan pertama mereka. Delapan bulan lalu, Ranti dan Riko, Mama – Papa Shaga, mengajak nya untuk makan malam bersama di luar. Tidak heran, karena keluarga mereka sesekali memang selalu dinner di luar.Tapi betapa kaget nya Shaga saat tiba di restaurant, ternyata ada seorang gadis yang ikut bergabung.
Gadis yang sejak pertama kali bertemu menatap nya tanpa kedip, dan itu sedikit membuat Shaga risi. Nama nya Elysia Hazel Smith. Shaga akui, gadis itu mempunyai kecantikan di atas rata-rata. Wajahnya lembut, tapi ternyata sikap nya tidak. malam itu,tidak sekalipun Hazel tersenyum. Gadis itu hanya menjawab jika di tanya, dan diam menatap Shaga lama.
Pertemuan ke dua mereka adalah hal yang paling membuat Shaga marah. Bagaimana tidak? Mama nya tiba-tiba mengatakan bahwa dia dan Hazel akan melangsungkan pertunangan dalam waktu dekat tanpa memberitahu nya terlebih dahulu. Shaga tentu menolak keras, dia bahkan tidak sedikitpun menaruh suka pada Hazel, jadi bagaimana bisa mereka bertunangan?
Namun penolakan Shaga tidak membuahkan hasil. Ranti, Mama Shaga memohon padanya sambil menangis-nangis agar Shaga mau menerima perjodohan tersebut. Shaga tanyakan apa alasan mereka menjodohkan dia dan gadis itu? mereka bilang itu karena..., sebentar, karena apa, ya? Karena janji antar sahabat, yakni Mama Shaga dan Mama Hazel? Atau entah karena urusan bisnis? Ah entahlah, Shaga lupa karena dia tidak terlalu ingat. Sudah dia bilang bukan, semua yang berkaitan dengan Hazel tidak penting bagi nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHAGA (SELESAI)
Teen FictionJUDUl AWAL HAZEL. *** Shaga Putra Mahatama, menyesal karena menyetujui perjodohan nya dengan gadis asing, enam bulan lalu. Kemudian, karma datang menghampirinya. Dua bulan menghabiskan waktu dengan Hazel, Shaga jadi menyesal karena selalu mengangga...