SHAGA || TWENTY FIVE

93.1K 11.7K 2.1K
                                    

Halo!

Nungguin, kah?

Penasaran, apa di sini ada pembaca baru? 😂

Anyway, makasih buat 2.11K votes dan 2.23K komen. Waw votenya nambah ya walau nggak di target 😍 pasti ada maunya nih 🤪🤣

Aku nggak janji bakal double up, tapi bakal aku usahakan buat up lagi nanti malam ya, mudah2an laptop ku nggak resek 🤗

Tapi kalau jam 8 malam enggak ada UP, berarti nggak jadi double up wkwk. Jangan nungguin 😚

Btw, aku baru pertama kali ngetik naskah di hape dan itu ternyata ribet 😭🙏🏻 buat aku yang nggak lepas dari typo kayaknya nggak bisa ngetik naskah di hape wkwk. Jadi kalau bab ini banyak typo, maklumi ya pren 😚

Happy Reading...
Vote, komen, dan Share 🦋
***

Kerenggangan hubungan Shaga dan Natasya, pun dengan kabar menempelnya cowok itu pada Hazel sekarang, sudah tersebar luas di setiap sudut ruangan di sekolah. Di lapangan, di gedung olahraga, di kantin, bahkan di toilet sekalipun, berita itu belum surut juga.

Apalagi hari ini, kedatangan Shaga dengan Hazel yang turun dari mobil sport gagah, sontak menarik perhatian seluruh murid SMA Candra Asih. Terlebih, hilangnya sosok Natasya dari pandangan dan terdengarnya kabar bahwa gadis itu sakit. Well, mereka langsung bisa menebak, yang sakit bukan fisik melainkan hati Natasya. Selama dua tahun sejak masuk bangku SMA, Shaga dan Nat, seolah tidak terpisahkan. Dan sekarang mereka terpisahkan karena kehadiran Hazel, pastilah hal itu bukan sesuatu yang mudah untuk Nat terima.

Jangankan oleh Natasya, bahkan oleh separuh murid perempuan yang memang lebih suka melihat Shaga bersanding dengan Nat, kedekatan cowok itu dengan Hazel adalah sesuatu yang tidak bisa mereka terima. Hingga, banyak orang yang secara tidak langsung menyalahkan Hazel atas sakit nya Natasya. Tanpa peduli bahwa gadis itulah yang sebenarnya lebih berhak atas Shaga.

Di sisi itu, tidak sedikit juga pendukung Shaga dan Hazel. Menurut mereka, dua orang itu adalah perpaduan yang sangat pas dan sempurna jika di satukan. Entah siapa yang mencetuskan ini pertama kali, karena satu sekolah kompak setuju dengan pernyataan tak tertulis bahwa cowok paling tampan di sekolah adalah Shaga, sementara cewek tercantik adalah Hazel. Sudah seharusnya, mereka Bersatu. Dan seolah takdir ikut setuju, ternyata Hazel dan Shaga memanglah sepasang tunangan.

Mereka pendukung Shaga dan Hazel, kerap kali menjerit tertahan apabila melihat kedua orang itu berjalan bersisian, apalagi dengan kondisi sekarang yang di mana Shaga terlihat tidak ingin jauh dari gadis itu. Seperti sekarang misalnya, pada saat jam istirahat pertama mereka, seluruh perhatian seisi kantin tertuju pada kedatangan Shaga dan Hazel.

Sepasang kekasih itu datang di ikuti oleh Alef dan Bastian di belakang nya. pemandangan yang sungguh menyilaukan mata, sekaligus membuat mata tak nyaman bagi sebagian murid yang tidak suka melihat kedekatan Hazel dan Shaga.

"Seharusnya, Nat yang ada di sana. Hazel sama Shaga nggak cocok," gumam seseorang yang mungkin menurutnya pelan. Tapi tak cukup pelan, karena langkah kaki Hazel kini berhenti.

Tepat di sisi meja yang isinya lima orang murid perempuan, Hazel menoleh, menatap tanpa emosi pada satu gadis yang tadi menggumamkan sesuatu. Gadis bernama Siska, yang Hazel ketahui namanya dari badgename itu menundukan kepala, dan terlihat gugup saat sadar Hazel membidiknya dengan tatapan datar yang entah kenapa terasa mematikan.

"Kenapa, yang?" Shaga bertanya.

Hazel mengedikan bahu, masih dengan tatapan pada gadis itu. "Berasa ada yang ngomong sesuatu. Tapi nggak ada ternyata."

SHAGA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang