SHAGA || FIFTY FOUR

70.2K 8.8K 1.4K
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

"Demamnya masih tinggi, kalau nanti malam nggak juga reda, tolong di paksa minum obat ya Bu." Ranti mengangguk paham atas wejangan yang Dokter Fara berikan, wanita itu menatap khawatir pada anak semata wayangnya yang terbaring lemah sudah tiga hari lamanya.

Shaga sakit, sejak hari di mana Hazel pergi. Sore hari anaknya baru pulang dengan keadaan kacau dan baju basah. Wajah pucat sementara banyak sekali noda tanah yang nempel di celananya area lutut. Ranti tahu, Shaga pasti mengunjungi makam Emily setelah gagal membujuk Hazel untuk kembali pulang.

"Hazel...." berdenyut nyeri hati Ranti ketika lagi-lagi Shaga menggumamkan nama Hazel tanpa sadar. Suara anaknya parau nyaris hilang, maka Ranti dekati sampai pinggir ranjang dan hatinya semakin nyeri melihat sebulir air mata jatuh ke pelipis Shaga. "Hazel."

Jujur Ranti masih marah pada Shaga tetapi melihat kondisi anaknya yang lemah dan terpuruk, dia tidak sampai hati membiarkannya.
Ranti usap pipi Shaga yang basah, anaknya menangis bahkan di saat dia tertidur. Serindu itu Shaga pada Hazel.

"Shaga, nak, bangun sebentar yuk. Minum obat dulu," ujar Ranti menepuk pipi Shaga agar membuka mata. "Anak mama, bangun yuk...."

Shaga membuka mata dan Ranti dengan jelas bisa melihat kekosongan di mata hitam yang biasanya mengerling jahil padanya itu. Shaga lantas melirik Ranti dan tersenyum lemah. "Ma...."

SHAGA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang