SHAGA || FORTY FOUR

80.6K 10.2K 1.8K
                                    

Halo,

Bestie, maaf baru update wkwk 😂

Besok Insya Allah aku update lagi kalau nggak mager edit nya 🦋

Tandai typo ya 😁✌

***

"Yang kamu kuat nggak?" tanya Shaga berbisik tepat di telinga Hazel membuat gadis itu mendelik. "Yang eh."

"Kuat apa?

"Kuat nggak kalau nanti aku pengen n—aww, sakit yang!" keluh cowok itu saat merasakan ngilu karena kaki nya di injak kuat. "Apa sih injek-injek?"

"Kamu kalau nanya tuh yang bener Shaga!" tegur Hazel sambil lanjut berjalan menyusuri koridor sekolah di jam pulang.

"Lho? Emang pertanyaan aku nggak bener?"

"Ambigu."

Shaga menyeringai. "Ambigu sebelah mana nya sih yang? orang aku belum selesai juga."

"Kalau pengen sesuatu yang bilangnya to the point, jangan nanya dulu kuat apa nggak."

"Emang kenapa? Ada yang salah sama pertanyaan ku?" tanya Shaga terkekeh. "Kamu mikirnya kuat buat apaan emang?"

Hazel mendengkus saja sambil menepis tangan Shaga yang hendak menggenggam tangannya.

"Aku tuh nanya kamu kuat apa nggak kalau nanti malam aku pengen makan masakan kamu, kamu kan baru sembuh, mana tadi juga pingsan," jelas Shaga. Dia sungguhan khawatir dengan kondisi sang tunangan yang masih terlihat lemah dan rapuh. Tapi di sisi lain dia juga rindu makasan Hazel, dan ingin segera merasakan masakan itu.

"Aku pengen mie goreng yaaangg..." keluh Shaga lesu.

"Iya nanti aku bikinin."

Shaga menyeringai senang. "Baik banget deh, aku kasih hadiah deh buat kamu nanti."

Hazel melirik Shaga penuh tanya. "Jangan kucing lagi ya!" peringatnya membuat Shaga terkekeh.

"Nggak, ini hadiahnya aku kasih duluan bentar lagi, tapi, janji bikini mie goreng."

"Hmm."

Mereka berdua sampai di parkiran sekolah, Shaga segera memakaikan helm ungu pada Hazel lalu memakai helmnya sendiri dan kemudian menaiki motornya.

"Awas, Ga! Ngapain kamu duduk di situ?" tegur Hazel saat Shaga duduk di jok belakang yang khusus di bonceng. "Shaga!"

Shaga meringis dan tampak beberapa kali mengangkat bokong lalu mengusapnya. "Bentar sayang, ini jok nya panas kena matahari seharian, nanti pantat kamu ke bakar," jelas Shaga sambil coba kembali duduk demi mendinginkan jok yang akan Hazel duduki.

Hari Sabtu yang cerah, matahari sangat tinggi dan terik sekali, belum lagi mereka yang bubar di jam 11.40 karena hari Sabtu sekolah mereka memang masuk setengah hari. wajarlah jika motor Shaga terkena panas karena parkiran nya belum terlindungi kanopi.

"Udah ayok naik!"

Hazel naik dan langsung melingkarkan tangannya pada pinggang Shaga, memeluk cowok itu erat. Membuat Shaga tak henti-hentinya tersenyum senang.

"Lho kita kemana, Ga?" tanya Hazel tatkala Shaga membawa motornya pada arah berbeda dari biasa.

"Ambil hadiah kamu dulu," jawab Shaga sambil melirik spion demi mengamati wajah Hazel, cowok itu mendelik karena Hazel malah menguap malas lalu kemudian menyimpan kepalanya di pundak. "Jangan tidur yang elah!" tergurnya namun tak di gubris.

SHAGA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang