Halo!
Btw udah baca ceritaku yang ini? 🥰
Ini tentang Shabira dan Elzio ya, Insya Allah aku akan lanjut rutin update Hey Crush setelah SHAGA tamat 😊
Anyway, karena Shaga mau tamat, jadi kayaknya aku bakal jarang update. Ya mungkin 4 atau lima hari sekali.
Kecuali...
Kalau komennya sampai 7K aku bakal update update besok 🦋
Happy Reading
Vote, komen, share...
***
Hazel berdiri dengan tangan bersedekap, menatap lurus pada sosok jangkung yang berdiri membelakanginya di depan jendela. Tidak sedikitpun mata coklat gadis itu beralih, bahkan ketik sosok itu berjalan menuju sofa dan mengambil stand calendar di nakas, sosok itu masih Hazel perhatikan.
"Hari ini..., udah tiga puluh hari 'kan?" tanya sosok itu, Elang. "Perjanjian lo sama si bajingan, udah jalan tiga puluh hari." Elang menambahi.
Hazel mengangguk, kemudian dia ikut duduk di sofa, berseberangan dengan Elang. "Tinggal tiga puluh hari lagi, lo yakin nggak mau perjanjiannya selesai lebih cepat?"
"Nggak ada alasan yang bisa bikin dia ingkar janji, karena satu-satunya alasan Shaga nggak peduli sama gue udah mati," ucap Hazel.
Elang tersenyum miring. "Permainan udah nggak asik," gumamnya.
"Jadi nyawa seseorang itu permainan menurut lo?" tanya Hazel masih tenang walau suaranya lebih dingin dari biasanya. "Nggak perlu nanya apa maksud gue, karena gue yakin, lo paham, Elang."
Elang terkekeh sambil mengangkat dua tangannya ke udara. "Bukan salah gue. Gue cuma kasih uang sama dia dengan syarat, kasih sesuatu yang bikin gue senang. Dan Lilian pilih siksa anaknya," ujar cowok itu. "Nggak ada sama sekali keluar dari mulut gue, bahwa gue ingin Lilian siksa anaknya sendiri. Itu murni inisiatif Lilian."
"Dan setiap kali Lilian siksa anaknya, lo senang?"
"Well, bukan gue aja yang senang sebenarnya," jawab cowok itu dengan bahu terangkat.
Hazel tahu maksudnya, bukan hanya Elang, melainkan Oma dan Opa nya pun turut senang. Entah dengan cara licik dan sekotor apapun, yang namanya dendam selalu benar di mata orang yang pernah di sakiti dan terluka.
"Gue nggak pernah minta kalian begini," ucap Hazel pelan, merasa kecewa pada pihak keluarganya.
"Sweety, gue juga nggak minta. Udah gue bilang, atas keinginan nya sendiri Lilian lakuin itu."
"Tapi lo diam aja, meskipun lo tahu, Lilian siksa Natasya."
Elang menggeram. "Karena Natasya emang pantas dapat itu. Anggap aja sebagai hukuman karena dia jadi orang licik dan jahat. Dulu juga Natasya diam aja, padahal jelas tahu lo nggak dapat keadilan dari Anthon."
KAMU SEDANG MEMBACA
SHAGA (SELESAI)
Teen FictionJUDUl AWAL HAZEL. *** Shaga Putra Mahatama, menyesal karena menyetujui perjodohan nya dengan gadis asing, enam bulan lalu. Kemudian, karma datang menghampirinya. Dua bulan menghabiskan waktu dengan Hazel, Shaga jadi menyesal karena selalu mengangga...