Halo,
Nungguin nggak?
Di sini masih ada yang sekolah? SMA? Kelas berapa?
Oh iya, untuk chapter 11 dan seterusnya, aku akan mulai terget vote dan komen agar nggak ada yang lupa vote dan menyebabkan vote nya jomplang ya :)
Happy Reading...
***
"Kata nya mau bikin mie, tapi ini me nya udah ada, tukang bohong," decak Shaga saat melihat Hazel mengeluarkan mie mentah dari lemari es.
"Alesan aja, sih. Biar kamu pulang," tanggap Hazel kini sambil berusaha mengikat rambut panjang nya.
"Nanti kalau aku pulang kamu kangen lagi."
"Yang ada kamu kangen aku," decak Hazel.
"Eh kok tahu?!" Shaga menyahut kaget.
"Aku kan sengangenin itu," celetuk Hazel.
Shaga terkekeh sambil mendekat, berdiri di belakang Hazel lalu mengambil alih rambut gadis itu, dia rapikan sebisa nya lalu menyatukan sejumput rambut itu di satu tangan nya yang besar. "Rambut kamu bagus, tebel banget."
"Hm tebel, kayak muka kamu."
"Emang iya? Muka ku tebel?"
"Itu cuma peribahasa. Muka tebel artinya nggak tahu malu."
"Muka ku ganteng, mana ada tebel, dompet yang tebel mah," decak Shaga, "Iketan nya mana?"
Hazel berikan ikatan itu. "Yang rapi."
"Udah rapi ini, aku kan pinter ikat mengikat. Apalagi ngikat hati kamu."
"Kamu belajar gombal dari mana, sih?"
"Kenapa? Baper?"
"Nggak, jijik."
"Gak asik, masa di gombalin jijik." Shaga selesai mengikat rambut Hazel, tapi belum beranjak dari sana, dia juga menahan pundak Hazel ketika gadis itu hendak menjauh. "Kamu pakai shampoo wangi apa?" tanya nya serius.
"Kiwi," jawab Hazel. "Wangi, ya?"
"Hmm aku suka."
"Wangi nya atau orang nya?"
"Dua-dua nya, dong," kekeh Shaga. Lalu tanpa melepas sebelah tangan di pundak kiri Hazel, tangan Shaga yang sebelah mengambil apron yang kebetulan menggantung di sisi cabinet dekat dengan nya. Shaga pakaikan apron itu badan badan Hazel, lalu mengikat nya tidak terlalu kuat. "Gih, masak," suruhnya mendorong lembut punggung gadis itu.
"Bantuin, lah," decak Hazel.
"Kan, niat aku bantuin bikin mie, bukan masak mie."
Hazel membalik badan lalu mendelik, gadis itu berjalan menuju pantri sambil membawa kotak berisi mie. Shaga tersenyum puas dan memilih duduk di meja makan. Dia ambil handphone, kemudian diam-diam memotret Hazel dari samping.
Shaga membuka Instagram, dia membuat story menggunakan foto Hazel itu.
'Calon master chef Indonesia nih' tulisnya sebagai caption.
"IG kamu nama nya apaan?" tanya nya.
"Elysiahazel."
Shaga kembali berkutat dengan handphone, dia tag akun Hazel lalu setelah selesai dia tekan profil gadis itu. "Follower kamu dikit banget. Mana di kunci lagi" Komentarnya sambil menekan follow. "Ck, kok gak follow aku, sih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SHAGA (SELESAI)
Teen FictionJUDUl AWAL HAZEL. *** Shaga Putra Mahatama, menyesal karena menyetujui perjodohan nya dengan gadis asing, enam bulan lalu. Kemudian, karma datang menghampirinya. Dua bulan menghabiskan waktu dengan Hazel, Shaga jadi menyesal karena selalu mengangga...