Hai, double up!
Jangan bolong-bolong votenya ya biar gak jomplang. Aku gak mau lapak ini sama kayak Dear Dayana hehe 😊
Tandai typo pren!
Happy Reading....
***
11 tahun lalu...
"Natasya! Kenapa kamu belum siap-siap?!" Natasya yang baru saja keluar dari kamar mandi pagi itu, terkejut mendapati Lilian yang masuk ke kamarnya sambil marah-marah. "Jam segini baru mandi?! Aturannya kamu udah mau berangkat, Nat!"
"Ma ak—"
"Kamu hari ini ada casting iklan! Mama 'kan udah kasih tahu!" hardik Lilian, dia tarik handuk yang Natasya gunakan, lalu membantu anak usia lima tahun itu untuk berpakaian dalam agar selesai dengan cepat. "Kamu ini gimana, sih? Selalu aja bikin Mama kesal."
Lilian bangkit lalu berjalan menuju almari, dia ambil dress yang sudah siapkan dari jauh hari untuk casting hari ini. "Nih pak—"
"Ma, aku..., aku..., nggak mau pergi casting," cicit Natasya pelan, gadis itu menundukan kepala sambil memilin jarinya sendiri.
Lilian membuang nalas kesal. Dia ayunkan dress anaknya penuh tenaga itu ke depan sampai mengenai wajah Natasya membuat kepalanya tertoleh.
Perih langsung Natasya rasakan, payet-payet besi yang menghiasi dress itu mengenai pelipisnya dan membuat goresan luka.
"Setelah Mama usaha sejauh ini, suap sana sini supaya kamu lolos, kamu bilang nggak mau datang?!" bentak Lilian. "Dengar! Kamu hanya perlu datang sebentar ke sana dan semuanya selesai. Hari berikutnya kamu udah bisa jalan syuting Nat."
Natasya memberanikan diri menatap Lilian, dengan mata yang mulai terhalang air, gadis itu menjawab dengan suara gemetar. "Tapi..., Nat udah janji mau ke rumah Shaga hari ini. Kalau Nat pergi casting pasti bakal sehar—"
"Shaga! Shaga! Shaga! Dia terus yang kamu pikirkan! Kenapa sih sama Shaga? Dia kan cuma buta, bukan sekarat!"
"Ma, tapi Shaga butuh Nat. Dia nggak mau minum obat kalau nggak ada Nat kesan—"
"Ya udah biarin aja dia! Mau nggak minum obat, mati kek, apa hubungannya sama kita?!" omel Lilian. "Natasya, udah berapa kali kamu ngorbanin mimpi kamu karena terhalang Shaga. Dua bulan dia buta, selama itu juga kamu sibuk sama dia tanpa peduli impian kamu!"
Natasya menunduk lagi, kehabisan kata untuk menjawab perkataan mamanya. Sungguh, dia tidak masalah jika apa yang dia impikan harus tertunda, Shaga lebih penting untuknya saat ini.
"Ma...."
"Terserah kamu, lah! Urus tuh Shaga! Kamu ini, masih aja mau datang ke sana padahal mama papa nya udah nggak suka sama kamu!" Lilian berujar dengan dada naik turun. "Silakan pergi dari sini, jangan pulang ke rumah lagi."
Lilian keluar dari kamar anaknya, meninggalkan Natasya yang menangis. Beberapa menit kemudian, gadis kecil bersiap-siap, lalu turun ke lantai bawah dan langsung menuju ke belakang untuk memanggil supirnya.
"Aku tunggu di depan ya, Pak." pamitnya saat pak Udin, ijin untuk bersiap terlebih dahulu.
Natasya menuju ke depan rumah, tepat ketika dia membuka pintu saat itu juga dia menemukan dua teman nya. "Farah, Diana, kok kalian ada di sini?"
"Natasya, hari ini ulang tahun Bella. Kita ke sini ajak kamu supaya berangkat bareng," jelas Farah.
Natasya meringis, dia menatap kedua temannya penuh dengan rasa bersalah. Astaga, dia lupa kalau hari ini ulang tahun Bella, sahabat terdekatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHAGA (SELESAI)
Teen FictionJUDUl AWAL HAZEL. *** Shaga Putra Mahatama, menyesal karena menyetujui perjodohan nya dengan gadis asing, enam bulan lalu. Kemudian, karma datang menghampirinya. Dua bulan menghabiskan waktu dengan Hazel, Shaga jadi menyesal karena selalu mengangga...