Halo, maaf baru Update, yang follow ig ku pasti tahu kan kenapa aku lama update nya?
Yang nggk follow, kuy follow biar gak ketinggalan info dari aku kalau-kalau ada yang penting @destharan 🙏
Btw, makasih buat 1.84K vote nya 🤩🤗
Happy Reading...
***
Hazel mematikan sambungan telepon tanpa mau mendengar jawaban dari Natasya, dia non aktifkan benda pipih itu lalu menyimpan nya di paha dengan santai. Tidak ada jejak kekesalan di wajah Hazel, suara gadis itu saat menegur juga datar-datar saja, terlihat tenang, tidak tampak seperti baru saja berurusan dengan pelakor ulung.
Merasa di perhatikan, Hazel menoleh pada sisi kanan nya, menemukan Shabira tampak melongo. Berdeham canggung, Hazel kemudian melirik Karina yang juga sama-sama cengo. "Why?" tanya nya.
"Nggak hehe," Shabira menyengir kaku.
"Kok, lo nggak maki-maki Natasya kayak biasanya, sih?" tanya Karina terlanjur penasaran. Hazel yang dia lihat sekarang, rasanya sangat berbeda dengan Hazel yang dia dengar dari desas desus sekolah. Hazel yang kasar tak berperasaan.
"Kenapa gue harus?" tanya Hazel.
Cengiran kaku Shabira semakin lebar, dia tepuk paha Karina agar behenti bicara ngawur karena takut dengan Hazel. "Si Karina mah, ngom—"
"Gosip soal lo yang sering maki-maki Natasya, dan main tangan sama dia itu nyebar banget di sekolah, Zel. Lo nggak tahu?"
"Tahu, dan itu emang bener, bukan gosip," sahut Hazel lagi membuat Shabira panas dingin di tempat. Elah! Si Karina, ngapain di omongin depan orang nya, sih?! Pengen di gampar Hazel juga, lo?!
"Jadi lo beneran suka kasar sama Natasya?!" Karina bertanya syok.
Hazel mengangguk santai tanpa beban.
Shabira rasanya ingin pipis saja di celana, merasakan aura dingin yang Hazel keluarkan. Berbeda dengan Karina yang justru tampak semeringah menanggapinya. Benar-benar hilang waras!
"Terus-terus, kenapa lo nggak maki dia tadi? Dia telepon Shaga, kan?" tanya Karina semakin menjadi.
Allahuakbar, temen siapa ini?! Shabira komat-kamit meminta bantuan agar terselamatkan dari makian Hazel kalau-kalau gadis itu akan tersinggung dan marah. "Hazel, maafin temen gue yang ini, ya. Emang agak nyeleneh orang nya. jangan di anggap pertanyaan dia, lo past—"
"Gue emang sering maki dia, dan kadang main tangan sama dia," ungkap Hazel membenarkan.
"Ahaha iya kit—"
"Tapi bukan karena Shaga," sambung Hazel membuat Shabira dan Karina terdiam. "Dan gue rasa, bukan kewajiban gue buat kasih tahu kalian alasan nya."
Hazel sering memaki Natasya, memang benar.
Hazel sering menampar Natasya, memang benar.
Tapi Hazel melakukan itu karena Shaga? Mohon maaf, salah besar.
Hazel sama sekali tidak mempedulikan urusan Natasya dan Shaga. Meskipun kedekatan mereka seringkali membuat Hazel tidak nyaman, tapi dia bukanlah type perempuan yang akan ribut hanya karena laki-laki.
Hazel hanya akan marah dan bermain kasar pada Natasya jika gadis itu sudah menyindir nya dengan membawa nama-nama Emilly. Hazel paling tidak suka jika masa lalu orang tua mereka di ungkit, terlebih, selalu Emilly yang di sudutkan di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHAGA (SELESAI)
Teen FictionJUDUl AWAL HAZEL. *** Shaga Putra Mahatama, menyesal karena menyetujui perjodohan nya dengan gadis asing, enam bulan lalu. Kemudian, karma datang menghampirinya. Dua bulan menghabiskan waktu dengan Hazel, Shaga jadi menyesal karena selalu mengangga...