01 - Berita

510 10 0
                                    

~🖤~

"Hampir 1 tahun ditinggal seorang istri aktor tampan Taufan Mahardika dikabarkan tengah menjalin hubungan dengan seorang aktris cantik, Jovanka Aurelia."

Lelaki berbadan jangkung itu mencengkram kuat ponsel yang berada di genggamannya mungkin ponselnya bisa penyok di genggamannya jika tak ditahan oleh kedua temannya yang duduk tepat di depannya.

"Hen, udah! Gue tau lo marah besar kalo sampai berita itu betul, tapi tolong, dengarin dulu penjelasan dari bokap lo," ucap Arul sedikit meredam puncak kemarahan Hendri yang tadi hendak pecah.

Untung saja ada Arul dan Hiro dapat menenangkannya, jika tidak ditahan, Hendri bisa merusak apa saja yang ada di hadapannya jika sedang di ujung puncak kemarahan.

Mata Arul dan Hiro beralih ke arah dua orang wanita yang berjalan terburu-buru namun masih terlihat elegan menuju tempat duduk Hendri, Arul, dan Hiro. Hendri menautkan alisnya melihat Arul dan Hiro yang melihat ke arah belakangnya, Hendri pun ikut mengalihkan pandangannya ke belakang.

Melihat itu Hendri tersenyum membuat salah satu wanita itu juga ikut tersenyum ke arah Hendri.

Linda mengambil duduk di samping Hendri, sementara Ayu teman dekat Linda duduk di samping Linda.

Hiro mengerucutkan bibirnya menatap Hendri sinis,"tadi aja kayak mau ngehancurin seisi kampus, eh pas dateng Linda jadi senyum."

Linda seketika terkekeh, sementara Hendri tak memperdulikan apa yang Hiro ucapkan, ia hanya fokus memandangi wajah yang selalu mampu menghangatkan jiwanya di saat seperti ini.

Linda menolehkan pandangannya ke arah Hendri membuatnya bertatapan lama dengan Hendri. "By, jangan kamu pikirin masalah itu lagi ya, aku selalu di sini kok buat kamu."

Hendri menyunggingkan senyum tipis pada Linda, walau sebenarnya sulit karena berita itu sangat sensitif untuk dirinya. Berita itu lah yang dari satu tahun lalu sangat Hendri hindari.

Hendri selalu yakin kalau ayahnya itu adalah orang yang setia. Namun, jika berita itu sampai ada, berarti ayahnya bukanlah orang yang seperti ia pikirkan.

~*~

Empat orang yang berjalan bersamaan saat ini sungguh mengundang mata untuk memperhatikan mereka, walau ditatap seperti itu tapi mereka tetap asik dengan dunia mereka sendiri, tak memperdulikan tatapan orang pada mereka.

Oliv, Hana, Rio, dan Gio. Begitu jajaran urutan mereka berjalan sambil asik berbincang banyak hal, mulai dari masalah pribadi, keluarga, teman, sampai masalah orang pun kadang mereka ceritakan.

Mereka berempat itu adalah salah satu dari banyaknya siswa yang disebut center di sekolah ini.

Oliv merupakan salah satu primadona di SMA Garuda. Rio yang merupakan siswa terpintar di SMA Garuda. Gio yang merupakan kapten tim basket Joon SMA Garuda. Dan Hana salah satu yang juga sering dibicarakan karena dia sering menjadi mood booster bagi orang disekitarnya.

Tak menutup kemungkinan membuat semua siswa dan siswi di sini iri pada mereka dan ingin sekali menjadi salah satu dari mereka, bisa-bisanya mereka semua terkumpul jadi satu kelompok.

Mereka berempat berbelok ke arah kanan, tepat memasuki lapangan basket. Beberapa siswa dan siswi di sana bermain, dan beberapa hanya menonton saja.

Rio dan Gio masuk menuju lapangan, sementara Hana dan Oliv menuju ke tempat duduk penonton.

Hana terdiam sejenak saat Vito yang sudah ada di lapangan melirik ke arahnya lalu memberikan senyuman ke arahnya. Tak berapa lama Hana membalas senyuman itu.

Hanya Oliv yang menangkap jelas kejadian dari situasi langka tadi, karena yang lain sibuk memperhatikan para lelaki yang fokus hendak bermain.

"Cie," ejek Oliv tersenyum menggoda ke arah Hana.

Hana memalingkan wajahnya pada Oliv yang duduk tepat di sebelah kanannya, Hana menautkan alisnya bingung,"apa?"

"Udah gak usah ngelak kali Han, lo cocok kok sama Vito. Serius!" Oliv menganggukan kepalanya semangat saat ia menyebut kata serius.

Hana seketika terkekeh, bisa-bisanya Oliv berpikir seperti itu untuk hubungannya dengan Vito. Sudah jelas Hana dan Vito itu hanya berteman biasa, dan tak mungkin bersama. Hana juga tau diri kali, Vito itu incaran kakak kelas, anak osis, ganteng, pinter basket walau bukan anak basket, bisa-bisa Hana dibully sama penggemarnya Vito kalau sampai Hana pacaran sama Vito.

"Gak usah ngadi-ngadi lo, Liv. Mau lo gue kasih tau ke Kak Arul kalo lo suka sama dia!" sindir Hana membalas Oliv, membuat Oliv berdecak karena Hana nyeleneng jadi malah dia yang diejek balik.

Hana dan Oliv jadi saling tatap-tatapan sinis, tak ada yang ingin membalas satu sama lain lagi, karena kalau ada yang membalas pasti nanti bisa melebar kemana-mana.

"Eh iya, An, lo udah tau gak yang berita aktor Taufan sama Jovanka itu?" ucap Oliv menyudahi acara tatap-tatapan sinis antara ia dan Hana.

Bibir Hana melengkung ke bawah, Hana mengangguk pelan."Iya, udah. Padahal gue ngegebet banget sama Om Taufan, pen dijadiin sugar daddy. Eh malah diembat sama mbak Aurel, gimana dong Liv? Cariin gue sugar daddy yang lain dong."

Mendengar jawaban Hana, Oliv menutup mata, ia sampai kehabisan kata-kata untuk membalas jawaban dari sahabat yang paling-palingnya itu, paling gila maksudnya.

~🖤~

Hai, gimana part satunya?

Btw, TMNH bakal update, InsyaAllah setiap hari jam 6 wib. Oghey!!

Terima kasih❤️

Jangan lupa vote dan comment bestieeee🐝

Follow ig-ku juga yaaa @anelelilac

Taking My Neighbors Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang