9. HANTAMAN BESAR BAGI SHERLY

865 68 1
                                    

-RAHADES-

Strawberries and Cigarettes

9. HANTAMAN BESAR BAGI SHERLY

"Selamat siang cantiknya Reginal..."

"Selamat siang." Jawab Sherly singkat.

Reginal tersenyum sembari menyodorkan sebuah kotak makan kecil kehadapan Sherly. Sherly mengerutkan keningnya bingung. "Ini apa?"

"Makan siang. Aku yang buat, hari ini gaperlu ke kantin ya. Kita ke belakang sekolah, mau?" Tanya Regi dengan melepas kacamata dan ia masukkan ke saku seragam sekolahnya.

Sherly tersenyum kecil. Gadis itu mengulurkan telapak tangannya tepat di pipi Regi, mengelusnya pelan. "Iya, ayo!" Ujarnya sambil mengangguk semangat.

Reginal tersipu. Bibirnya merekah menjadi senyuman penuh bahagia.

Tanpa disadari, di ujung lorong terdapat Rahades yang melihat keduanya dengan tatapan datar miliknya. Ia masih tetap berdiri disana saat Reginal dan Sherly pergi dari pintu kelas X MIPA 1.

"Kalian berdua ga dengerin peringatan dari gue ternyata." Lirihnya pelan namun menajam. Ia pergi setelah punggung Sherly dan Reginal sudah tidak terlihat.

*****

Bruakkk...

Kelas XII IPS 1 langsung dibuat kacau saat bel istirahat berbunyi tanda istirahat selesai. Rahades mendorong Meja Reginal hingga terbalik menjatuhkan buku-buku Reginal tepat dibawah meja. Reginal yang tau akan hal itu menutup matanya dan mengatur deru napasnya yang ingin terpancing amarah karena Rahades.

Cowok dengan kacamata itu berdiri perlahan dan menatap Rahades dengan alisnya yang diangkat satu. "Lo ngapain sih, Des?"

Rahades tertawa keras sembari duduk di meja tepat lurus di hadapan Reginal. "Gue? Ga ngapa-ngapain kok."

Regi menghembuskan napasnya kasar. "Gue udah capek dengan semua ancaman yang lo kirimin ke gue, gue udah gaperduli!"

"Lo mau perduli atau nggak itu urusan lo, tapi lo nggak denger apa yang pernah gue bilang di malam lo hianatin sahabat-sahabat lo sendiri, Gi. Cewek itu milik gue, sekarang atau selamanya!"

Reginal mengepalkan tangannya kuat. "NGAK! GUE GAAKAN PERNAH LEPASIN DIA BUAT LO, DES!" Regi berteriak tepat di depan wajah Rahades membuat Hades mendecih pelan.

"Untung gue lagi males berantem, gue gaakan ikut campur buat yang terjadi hari ini. Tapi kalau mood gue lo hancurin lagi, nanti. Liat aja, apa yang bisa gue lakuin ke lo, ataupun dia."

Rahades berjalan pergi dari kelasnya diikuti teman-temannya yang melihat Reginal dengan tatapan sinis mereka. Mereka sudah terlalu kecewa dengan apa yang Reginal lalukan. Entah itu memang benar, atau bahkan tidak. Hanya Reginal sendiri yang tau.

"Gue ga habis pikir, gimana caranya ngeladenin Hades yang marah-marah kalau punya masalah sama orang. Gedek gue!" Desah Reginal sambil mendirikan mejanya kembali seperti semula.

*****

Sherly pulang dari sekolah dan sampai di rumah dan waktu sudah menunjukkan hampir sore hari. Ia tadi mampir ke cafe bersama Beby untuk mengerjakan beberapa tugas mereka yang belum terselesaikan. Setelah Beby mengantarnya dari pagar. Gadis itu masuk dan mendapati pintu rumah yang terbuka. Ada 1 mobil juga yang terlihat familiar di ingatannya terparkir rapi di depan pagar rumahnya.

RAHADESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang