Kisah Rahades Gema Lengkara
"Pertahananku hancur karena senyumanmu."
Rahades Gema Lengkara. Sosok otoriter di SMA Chircelion dan ketua dari Geng Skull Bulldog yang galak, kejam, dingin, egois, sombong bahkan semena-mena. Selain memiliki jabatan seor...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
vote and comment first!!!
51. Lo temen gue Gi
Bel istirahat berbunyi dengan nyaring memenuhi setiap sudut SMA Chircelion. Disana ada lima laki-laki yang duduk di pojok kelas berdiri mendekati salah satu meja yang berada di depan kelas. Oscar yang sampai duluan di dekat meja laki-laki itu memegang pundak Reginal. Memaksanya duduk kembali dari berdirinya. Reginal menatap Oscar datar diikuti empat orang laki-laki di belakangnya yang menatap Regi garang.
"Bos gue mau ngomong sama penghinat!" Ucap Oscar tengil. Ia mendudukkan bokongnya di salah satu meja di belakangnya. Laki-laki dengan senyuman di bibirnya itu terlihat berbeda tidak seperti senyum manis yang biasa ia tampilkan. Matanya menatap Regi dengan tatapan mata dendam.
Bagaimana tidak, Regi terlalu banyak menyakiti perasaan teman-temannya. Terutama Rahades. Walaupun mereka berteman lama, tapi rasa sakit yang di bawa Reginal untuk mereka semua masih menyelimuti hatinya. Penghianatan bagi Oscar adalah hal yang haram dilakukan. Tidak terkecuali bagi teman-temannya yang lain.
Reginal tersenyum mendengar panggilan Oscar. "Masih aja mau jadi babunya Hades. Menyedihkan." laki-laki itu melanjutkan membenahi bukunya di atas meja. Tidak berniat beranjak dari sana.
Oscar yang mendengar hinaan Reginal tak kuasa menahan rasa kesalnya. Akhirnya ia mendorong kursi yang ditempati Reginal hingga laki-laki itu terjerembab ke lantai. Reginal merasakan sakit di siku tangannya yang ia gunakan untuk bertumbu, Reginal hanya diam saja melihat kelima laki-laki yang ia sangat kenal mengelilinginya.
Semua orang yang berada di sekitar mereka memilih untuk keluar dari kelas. Menatap perkelahian mereka dari luar. Tidak ada yang ingin mengganggu kalau teman-teman Rahades sudah menargetkan satu orang. Seperti saat ini yaitu Reginal. Mereka semua tau rusaknya hubungan inti SKB dengan laki-laki yang di cap sebagai penghianat itu.
Reginal berdiri dari jatuhnya. "Kenapa, lo semua mau cari gara-gara sama gue sekarang? Nggak puas sama balas dendam gue yang terakhir? " ucap Reginal santai sambil membersihkan seragamnya. Dengan santainya ia mengejek Rahades. "Gimana, Des. Enak nggak, nggak ketemu Sherly berbulan-bulan?"
Rahades menarik kerah Regi menatap mantan sahabatnya itu tajam. "Jangan bawa-bawa Sherly! Gue udah berusaha buat nggak tonjokin muka lo lagi karena Sherly yang minta, Gi."
"Oh, ya? ... seneng deh, tandanya Sherly masih sayang sama gue."
"Menurut lo aja!" Satu pukulan mengenai tepat di pipi kanan Reginal. Laki-laki itu untungnya tidak tersungkur lagi karena tangannya sigap memegang kursi di belakangnya.
Teman-teman Rahades yang lain tidak ikut campur kalau Rahades yang sudah memegang Reginal. Tidak perlu mereka hentikanpun sudah jelas, tidak ada yang bisa menahan Rahades. Kecuali dirinya sendiri dan Sherly.