-RAHADES-
Bahaya-Arsi,Tiara
22. MALAPETAKA
Bintang yang menghiasi langit temaram malam ini cukup redup, indah namun tak terlalu menunjukkan gemerlapnya. Sama seperti Sherly yang duduk menyila di kursi balkon apartemennya. Sendirian menikmati suasana dingin yang menembus sampai ke kulit putih milik gadis itu. Ia beberapa kali mendapati lampu-lampu jalan yang ramai kendaraan berkedip begitu cepat dan terlihat kecil dari arahnya. Kunyahan kuaci sedari tadi mengisi keheningan di sekitar.
"Sepuluh bungkus kuaci lo makan sendirian Ly? Emang hebat istri gue, sampai lo sakit perut jangan pernah ngerengek ke gue, ngerti!" Suara Rahades dari belakang membuat gadis itu berdecak sebal.
Tak terhingga berapa kali sudah suara Hades yang menceramahinya tentang perutnya yang akan sakit lah, atau hal-hal lain seperti giginya yang bisa-bisa berubah jadi kuaci lah. Entahlah memang sepertinya Rahades sedang menguji kesabaran sang istri.
"Mas Hades kalau balik ke sini lagi, ku kunyah bareng kayak kuaci ini tau nggak! Capek Sherly dengerinnya!" Decak gadis berpiama merah maroon itu.
"Apa?! Gue pites duluan baru tau rasa!" Jawab Hades tak kalah keras.
"Salah sendiri, jajan di kulkas cuman ada kuaci 10. Kamu kan tau Mas, Aku gampang laper." Ujar Sherly yang di ujung suaranya menghilang.
Rahades yang tengah mengenakan jins biru pendek dan kaos putih polos itu mendekat ke arah Sherly yang menunduk. "Kalau laper bilang dong Princess.. Mana Mas tau kalau kamu lagi laper? Orang dari tadi ngajak berantem mulu."
"Ya Mas harusnya sadar dong, Sherly cari ribut sama Mas juga pasti gara-gara ini perutnya lagi kosong." Ujar Sherly memajukan bibirnya.
Hades terkekeh pelan melihat gadis di hadapannya ini cemberut. "Yaudah, mau belanja?" Tanya Hades diselingi jarinya yang mengelus pelan puncak kepala Sherly.
"Mau lah!" Tanpa basa basi Sherly menjawab dengan cepat dan berdiri dari duduknya. "Sherly ganti baju dulu ya!"
"Oiya, Mas Hades janji bakal beliin novel di bazar swalayan nanti ya! Oke, deal!" Ujar gadis itu sendiri membuat Hades merengut.
Cuppp...
Tanpa aba-aba pipi Rahades di cium begitu saja oleh Sherly, gadis itu tersenyum lebar tanpa dosa berjalan pergi meninggalkan Hades yang tegang masih tetap berada di tempat duduknya. Berselang lama hingga cowok itu sadar.
"Gila!" Pipinya memancarkan semburat merah tiba-tiba membuatnya harus menutupinya dengan kedua telapak tangan.
"SHERLY! LO MACEM-MACEM YA SAMA GUE?! MAU GUE SERET KE KAMAR, GUE HABISIN LO SEKALIAN? SEKARANG JUGA!" Teriakan frustasi itu terdengar dari Rahades yang terengah dan mengepalkan tangan kirinya kuat-kuat tepat di samping bungkus kuaci berserakan milik Sherly, sedangkan tatapannya sudah ia jatuhkan ke pintu kamar Sherly yang tidak lama tertutup.
Cekikikan renyah terdengar pelan dari kamar Sherly membuat Hades mengacak rambutnya. "Sabar des, sabar. Istri lo ga paham gituan, otak lo ngeres banget gara-gara temenan ama Oscar!"
Si Bos dasar! Oscar keselek loh nanti, orang ga ngapa-ngapain di bawa-bawa.. hihihi..
*****
Jam masih menunjukkan pukul 18.30 dan Sherly tengah duduk di meja belajar miliknya. Hari ini, Sherly dan Rahades tengah menginap di rumah sang ayah-keluarga Ghantara. Kamar tengah kosong malam itu, dan di pojok hanya terdapat Sherly yang memandangi sebuah diari kecil berwarna putih polos-warna kesukaannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/295698068-288-k788368.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RAHADES
Fiksi Remajakisah Rahades Gema Lengkara "Pertahananku hancur karena senyumanmu." Rahades Gema Lengkara. Sosok otoriter di SMA Chircelion dan ketua dari Geng Skull Bulldog yang galak, kejam, dingin, egois, sombong bahkan semena-mena. Selain memiliki jabatan seor...