29. UPAYA UNTUK BERDAMAI

1.1K 89 16
                                    

-RAHADES-

Judika-Bagaimana kalau aku tidak baik-baik saja

29. UPAYA UNTUK BERDAMAI

"Aaa.." Rahades menyuapi Sherly yang tengah bermain game di ponselnya, gadis itu tengah fokus dan membiarkan suaminya memberinya makanan yang di bawakan Raksa.

Mereka bertiga tengah duduk di balkon ruang tamu. Rahades dan Sherly berada di satu ayunan di pinggir balkon dan di depan mereka ada Raksa yang menjelaskan situasi bengkel Skull-B kepada rahades.

"Maksut lo, anak Osis minta sumbangan, gitu?" Tanya Hades dengan tangannya yang masih menyuapi Sherly.

Raksa mengangguk. "Sponsor acara Classmeet." Jelas Raksa.

"Hwah?! Swekolahh kwitwa adwa Classmwett-?" Ucapan Sherly membuat kedua laki-laki di hadapannya tersenyum kecil.

"Telen dulu sayang, makanannya kasian muncrat semua." Ujar Rahades mengusap pipi besar Sherly yang berisi makanan.

"Minggu depan. Gue minta vote dari anak-anak dan mereka setuju, tinggal keputusan lo gimana, Des?"

"Pakai anggaran kas Skull-B aja, jangan ambil uang dari bengkel atau bar. Itu uangnya juga masih hasil punya anak-anak."

Raksa mengangguk dan menulis sesuatu di ipad nya.

Rahades menatap Sherly lama, gadis itu kebingungan sendiri di tempatnya. "Bilangin ke mereka, gue mau ngisi acara."

"Kamu mau ngapain?"

"Nyanyi. Nyanyiin lagu buat kamu, tanda permintaan maaf dari gue."

"Gaperlu..." Sherly menggeleng cepat.

"Kenapa?"

"Emang kamu bisa nyanyi, mending gausah!  Kalau jelek malu-maluin."

Hades melotot dan menggelitiki perut Sherly tanpa henti. "Kamu aja yang gatau! Suara gue aja 11 12 sama Devano danendra!"

"Gapercaya."

"Tanya aja sama Raksa, kalau masih gapercaya! ya kan, Sa?!"

Raksa mengangkat bahunya acuh. Sherly tertawa terbahak-bahak melihat raut wajah Hades yang merah.

"Lo emang temen gapunya akhlak kayak si Oscar, Sa! Untung lo temen gue, kalau bukan udah bonyok, lo."

"Gaperduli!"

Sherly masih tertawa melihat Rahades yang  tak mampu berucap apa-apa kalau sudah mengobrol dengan Raksa.

"Gausah ketawa, gue bilang! Gue buat pingsan kayak kemarin malam tau rasa!"

"Apaan sih, beraninya ngancem-ngancem mulu! Udah ah, aku mau tidur siang!" Sherly berdiri melepas pelukan Rahades dengan paksa. "Makasih ya Kak Raksa, makanannya."

"Gue yang nyuruh, kok dia yang dapet ucapan terimakasih sih, Sher?!"

"Bodo!"

Shely pergi masuk ke dalam rumah.

"Sher! Tidur bareng gue aja, bentar! Raksa juga palingan setelah ini balik!"

"Sherly ga dengerrr!" Teriak gadis itu dari dalam.

Setelah Sherly pergi, Raksa bersiap untuk berdiri tapi tatapan Hades menjadi serius. "Duduk!"

Dengan wajah yang masih datar Raksa kembali duduk. Cowok itu hanya diam saja.

"Gue masih nggak habis pikir, Sa. Lo bawa istri gue ke Bar. Lo tau kan kalau gue bakalan marah gara-gara hal itu." Jelas Hades menusuk. "Dan lo, arahin dia waktu gue lagi sama Michel? Udah berani, lo, sama gue?"

RAHADESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang