27. TUAN PUTRI ITU BERDANSA DENGANKU

823 75 6
                                    

-RAHADES-

Love story-Indila

27. TUAN PUTRI ITU BERDANSA DENGANKU

Seorang gadis kecil berlari tidak jauh dari pesisir pantai, bermain dengan sang boneka kesana kemari sambil memutar-mutar kannya seperti sedang menari. Kakinya yang lincah membuat percikan air membasahi dress putih yang ia kenakan. Suaranya yang merdu itu bernyanyi dan tertawa membuat laki-laki muda yang tak jauh darinya terpana. Cantik.

Gadis itu berhenti menari saat tersadar kalau seseorang menatapnya tak jauh dari dirinya sekarang. Ia tersenyum dengan sangat cantik menampilkan pipii yang memiliki lesung indah disana. Untuk kedua kalinya, pria kecil itu tersipu. Tanpa sadar kakinya bergerak menuju tempat gadis itu berada. Ia sendiri bingung saat jaraknya dengan gadis itu hanya tinggal hitungan jengkal.

"Kamu ganteng! Mau berdansa denganku?" Ucap gadis itu dengan kepalanya yang ia miringkan menunggu jawaban di depannya.

"Anda mencuri kesempatan saya nona muda." Tangan kecilnya itu terangkat dengan tubuhnya yang sedikit menunduk. "Maukah anda berdansa dengan saya, Tuan putri?"

Keduanya tersenyum. Gadis itu langsung melempar bonekanya asal dan meraih tangan pangerannya.

Menari kesana kemari mengikuti angin yang berhembus dan alunan suara pantai terdengar seperti musik di telinga keduanya. Air yang pasang sore hari itu menelisik di kaki-kaki mereka. Lucunya, ucap banyak pasang mata yang melihat.

"SAYANG!" Panggilan seorang perempuan menarik perhatian gadis kecil itu.

Wajahnya terlihat kecewa dengan tangannya yang melepaskan dekapan laki-laki di depannya.

"Aku sudah harus pergi." Ujarnya pelan.

Laki-laki itu menarik senyumnya. "Tarian yang indah." Mereka berdua tersenyum seakan tarian yang mereka berdua lakukan adalah hal yang paling membuat keduanya bahagia, paling tidak untuk momen ini.

Gadis itu berlari pergi ke arah seorang perempuan yang tersenyum manis tak jauh dari tempat mereka menari.

"Tunggu saya besar, saya pasti menemukanmu, Tuan Putri."

"Hades?"

Laki-laki kecil itu menoleh saat namanya dipanggil oleh seseorang. Seorang perempuan muda mendekatinya dan menyenggol lengannya pelan. "Jadi kamu menemukan cinta pertamamu?"

Hades kecil itu menoleh dengan kening yang berkerut. "Cinta pertama?"

"Iya, seseorang yang membuatmu tak bisa mengalihkan pandanganmu dan membuat hatimu berdetak kencang terus menerus, itu namanya cinta."

Hades menatap punggung gadis kecil tadi yang berjalan menjauh dengan sesekali melambai ke arahnya. Hades tersenyum tipis.

"Ma! Dia cinta pertamanya Rahades, sampai kapanpun!" Ucapnya menggebu. Sang ibu hanya tertawa kecil melihat tingkah putranya itu.

"Simpan, punya gadis itu. Suatu hari nanti kalau kalian ketemu, kasihkan."

Hades langsung memeluk boneka beruang milik gadis tadi. "Ma, ini tulisannya ... Sherly, bener kan?" Diandra mengangguk.

 Sherly, bener kan?" Diandra mengangguk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RAHADESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang