-Rahades-
Halo, aku balik ya temen-temen. semoga enjoy bacanya dan jangan lupa vote dan komennya!!!
chapter berikutnya akan ada kabar yang mengagetkan menurutku, jadi stay tunee..
53. Bermain dengan kebenaran
Air yang mengalir dari wastafel menyejukkan tangan Sherly. Ia mencuci tangannya setelah selesai membersihkan piring makannya. Sibuk dengan pikirannya sendiri, gadis itu melamun tidak menyadari sosok Rahades yang sudah berdiri di ambang pintu dapur. Menatapnya dalam seperti seseorang yang mendambakan sang kekasih karena lama tidak bertemu. Rasa rindu yang Rahades miliki masih lekat dalam hatinya walaupun ia sudah memeluk Sherly setiap malam dalam tidurnya. Merengkuhnya seakan tak ingin kehilangan.
Tapi nyatanya, rindu itu menyakiti hatinya. Ataukah, sesuatu yang ia tutupi yang membuatnya merindukan gadis itu? Seseorang sering kali merasa dirinya merindukan orang lain karena lama tak bertemu. Tapi nyatanya ia hanya menutupi fakta bahwa dirinyalah yang membuat batasan itu menjadi rindu.
Dengan satu tarikan lengan Rahades melingkari tubuh Sherly. Mengecup puncak rambut Sherly yang harum.
"Kamu wangi." Lirih Hades masih dengan posisi yang sama.
Sherly hanya tersenyum. Ia tidak bisa terlepas dari Rahades akhir-akhir ini. Setelah dirinya kembali, rasanya Rahades selalu berusaha mengaguminya dengan berbagai cara. Ia bukannya membencinya, tapi apa yang pernah terjadi pada keduanya masih menghantui Sherly. Ia takut Rahades berpaling.
Sherly mengelap tangannya ke kain di sampingnya. Membersihkan sisa air di tangannya. Ia akhirnya membalikkan badan untuk merenggangkan pelukan Rahades. "Kamu jadi manja banget akhir-akhir ini,"
Rahades membuka matanya, menatap tepat pada manik mata Sherly. Tersenyum manis, menangkup pipi gadisnya lembut. "Gapapa, nanti kalau anak kita lahir aku takut rasa sayang kamu ke aku, terbagi."
Sherly terkekeh mendengar ucapan Rahades. "Karena adanya dia, rasa cinta aku makin tambah ke kamu, Mas. Nggak ada ceritanya terbagi, kalian punya porsinya masing-masing." ucap Sherly menjelaskan.
"Aku maunya punyaku lebih banyak 10 persen." cibir Rahades menekuk bibirnya.
Sherly tersenyum. "Iya-iya, 10 persen lebih banyak,"
Rahades tertawa mengikuti candaan Sherly. Ia mengusap rambut Sherly lembut, memfokuskan seluruh tubuh dan perasaannya hanya pada Sherly. "Aku mau anak kita namanya Zeus," ucap Hades tiba-tiba.
"Kenapa?" tanya Sherly penasaran.
"Nggak ada alasan, cuma ... keluarga ini terlalu terobsesi dengan cerita yunani." balas Rahades asal.
"Makanya nama kamu Hades dan Papa, Ares. Aku dulu, waktu dengar nama itu, takut setengah mati. Takut sama sosoknya yang selalu dapat bad image kalau di cerita-cerita. Jahat, kejam, bahkan dia juga disebut-sebut sebagai dewa dunia bawah. Menakutkan,"
KAMU SEDANG MEMBACA
RAHADES
Fiksi Remajakisah Rahades Gema Lengkara "Pertahananku hancur karena senyumanmu." Rahades Gema Lengkara. Sosok otoriter di SMA Chircelion dan ketua dari Geng Skull Bulldog yang galak, kejam, dingin, egois, sombong bahkan semena-mena. Selain memiliki jabatan seor...