30. PERFECT

355 20 17
                                    

-RAHADES-

Perfect-ed shireen

30. PERFECT

Baby, I'm dancing in the dark with you between my arms

Barefoot on the grass, listening to our favourite song

When you said you looked a mess,

I whispered underneath my breath
But you heard it,

darling, you look perfect tonight

"Rahades harus bersyukur dapetin lo, Sher." Ujar Beby pelan meyikut Sherly di sampingnya yang terpana dengan sosok suaminya di atas panggung.

"Kebalik By, aku yang harusnya bersyukur." Lirihnya.

"Jangan pea' deh Sher, lo tuh cantik, baik, anaknya ga neko-neko. Gimana ga beruntung coba, dia?" Kekeh Beby.

Sherly hanya tersenyum kecil kembali melihat Rahades yang memainkan gitarnya dengan lihai di atas sana. Laki-laki itu tersenyum kecil sambil terus bernyanyi.


Bait demi bait di selesaikan dengan sempurna oleh Rahades bersamaan dengan iringan instrumen sahabat-sahabatnya. Lagu itu sangat indah dan menyentuh. Tak sedikit disana para perempuan yang berteriak kegirangan karena kelopok Band dari Skull-b itu. Tapi nyatanya tak ada yang tau kalau lagu itu diperuntukan oleh siapa.

I don't deserve this, you look perfect tonight

Hingga lirik terakhir itu di ucapkan riuh pun terdengar menyoraki mereka ber-empat. Rahades sang vokalis dan memegang gitar, Oscar pemain bass, Ardan yang mengiringi dengan drumnya, juga Virgo yang memainkan piano disana.

"Gue cuman mau bilang, lagu yang gue bawain tadi gue persembahin sebagai tanda permintaan maaf gue untuk seseorang yang selama ini selalu gue sakitin berkali-kali tapi dia masih tetap berdiri di samping gue dan percaya tanpa membantah sedikitpun. Dia menyadarkan gue dengan caranya sendiri yang membuat hati gue bisa bener-bener jatuh, se jatuh-jatuhnya. Thankyu ya, buat kamu."

Sorakan terdengar nyaring dari bawah. Rahades bersiap melepas gitar yang di bawanya. Akan tetapi ia terpaku melihat seorang perempuan dengan rambut lurus panjang berada di depan ruang guru. Melihatnya terus tanpa ia sadari mereka berdua beradu tatapan cukup lama hingga Virgo menepuk punggung laki-laki itu.

"Ada apa?" Tanyanya pelan.

"Alaya." Singkat Rahades tanpa melepas tatapan matanya.

*****

"Udah lama ya, Rahades."

Gadis cantik di hadapan Rahades mengalihkan pandangannya dari pohon besar di belakang sekolah. Laki-laki itu menatapnya tanpa berkedip sekalipun. Berjalan terus hingga tubuhnya berada di pelukan gadis itu. Tanpa mengucapkan sepatah kata, mereka berdua saling memeluk satu sama lain melepaskan rindu yang lama mereka pendam.

"Kenapa harus sekarang?" Lirih Hades.

"Harus?"

"Bukan apa-apa." Rahades melepaskan pelukannya menatap gadis cantik dihadapannya. "Lo sehat, Aya?"

RAHADESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang