28. AJARKANKU UNTUK SEMPURNA

825 73 8
                                    

-RAHADES-

Serana-For Revenge

28. AJARKANKU UNTUK SEMPURNA

"Aku butuh kamu percaya sama aku, cerita sama aku, Mas. Aku ada disini, kamu ngga sendirian." Tangis Sherly pecah saat Rahades membenci dirinya sendiri dan menanggung semua masalahnya sendiri dengan menyakiti tubuhnya. Seperti tepat saat Rahades duduk bersimpuh di depan Sherly memukul-mukul kepalanya saat ini.

Tangan gadis itu terulur memeluk suaminya tanpa berucap apa-apa, memberikan kehangatan yang hanya bisa ia salurkan sekarang ini. Keduanya hanyut dalam pelukan masing-masing. Kehangatan yang diberikan Sherly membuat Hades sedikit tenang, ia memeluk pinggang Sherly seperti tak ingin melepaskan sesuatu yang berharga miliknya.

Sherly melepaskan pelukan itu pelan mencoba melihat sosok laki-laki yang sudah tak karuan di depannya. Tak seperti wibawanya yang sering ia tampilkan sosok itu sekarang sedang rapuh, membutuhkan tumpuan.

Sherly mengusap pelan pipi Hades membutnya membuka mata dan sadar kalau wajah istrinya sudah berjarak kurang dari lima centimeter. Sherly menyalurkan kehangatan dari bibirnya yang bahkan membuat Rahades sempat terkejut, namun ia tak menyia-nyiakan kesempatan itu dan membuat Sherly berada di atas tubuhnya dengan salah satu tangannya sudah berada di tengkuk milik gadis itu.

Keduanya terbuai dengan satu sama lain, angin yang bersemilir ikut menemani suasana redup di rumah itu. Pemandangan yang indah tak di hiraukan oleh keduanya yang sudah sibuk dengan kehangatan satu sama lain.

Rahades menjauhkan Sherly dengan lembut. "Lo tau, gue ngga akan bisa berhenti, Sherly."

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Cahaya pagi mengganggu kelopak mata Sherly yang masih ingin memejamkan matanya, tapi sinarnya membuat gadis itu mengerjap beberapa kali.

"Mas, jendelanya jangan dibuka.." Rintihnya pelan.

Dengan perasaan kesal ia membuka matanya dan melihat ke arah kaca besar di hadapannya masih dengan pikiran yang kosong. Pemandangan sebuah danau dan banyak pohong rindang menyapa matanya yang baru terbuka. Tak berselang lama ia duduk dengan tegak karena terkejud, ia bingung karena ini bukanlah kamarnya dan hal yang paling membuatnya tambah terkejut adalah disisi kirinya ada sebuah punggung tegap yang tertidur tanpa atasan. Gadis itu melebarkan matanya dan menunduk. Sesaat ia sadar kalau ia juga tak mengenakan sehelai bajupun ia menarik selimut dengan kuat. Sesorang di sampingnya masih tak bergeming padahal Sherly sudah gemetar tak karuan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RAHADESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang