49. SKB don't have mercy on enemy

123 8 3
                                    

-Rahades-

-Rahades-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

49. SKB don't have mercy on enemy

Markas malam ini dipenuhi dengan banyaknya anggota Skull Bulldog yang tengah berkumpul. Disana sudah ada inti Skull Bulldog. Rahades, Oscar, Virgo, Ardan sekaligus Raksa. Mereka berlima berdiri di hadapan banyak orang yang tengah menatap mereka. Rahades yang sedang mengucapkan sambutan, menjadi pusat perhatian.

"WE ARE SKULL BULLDOG!!"

"NO MERCY FOR TROUBEL MAKER AND TRAITOR WILL BE DESTROY!!!" Suara mereka menggema menjawab Rahades memenuhi seluruh ruangan.

Rahades menatap semua orang yang berkumpul di sekitarnya. "Gue nggak ingin berlama-lama. Disini, gue mau berterimakasih banyak untuk semua anak kelas 12 yang sudah mau bergabung dengan SKB dari awal kita bareng-bareng, sampai hari dimana sebentar lagi kita lulus dari Chircelion. Untuk Chircelion terimakasih, dan untuk semuanya, see u on top. Buat gue bukan hanya sahabat yang gue temuin karena adanya Skull Bulldog ini. Tapi, semua sakit dan seru kisahnya akan selalu dikenang sebagai cerita kita sebagai keluarga. Gue berpesan, tetap jaga Chircelion dan terus jadi penjaga Skull Bulldognya."

"Gue kumpulin kalian disini dengan maksud bahwa, GUE, RAHADES GEMA LENGKARA ... Berniat mengundurkan diri dari jabatan yang sudah gue jalanin dua tahun ini. Untuk itu, kedepannya gue titipin Skull Bulldog kepada angkatan kalian. Dengan ketua yang baru,"

"Erios Andregas Wijaya."

Erios yang berdiri tidak jauh dari Rahades membenahi postur tubuhnya. Laki-laki dengan bandana merah yang terikat di jaket kebanggaan Skull Bulldog itu terkejut saat namanya tiba-tiba digaungkan oleh sang ketua. Ia sempat menoleh ke arah teman-teman Rahades mencoba mencari penjelasan. Disisi lain, banyak anggota SKB yang meliriknya sinis. Suara demi suara yang menolak terdengar oleh telinga Rahades.

"Gue belum berani ambil tanggung jawab itu, Bang. Sorry, gue harus tolak." ucap Erios berterus terang.

"Lagian siapa yang mau buat dia jadi ketua selanjutnya, disaat semua orang tau dia adiknya Aron, Des. Yang bener kalau milih!" tanggapan itu dari salah satu anggotanya.

Keempat orang di belakang Rahades siap untuk menjawab pertanyaan laki-laki itu. Tapi Rahades menahan mereka. Ia memang sudah berpikir kalau hal ini akan menjadi perhatian beberapa anggotanya. Dengan membuat Erios menjadi ketua, untuk Rahades ia sudah memikirkan hal ini matang-matang.

"Gue yang pilih Erios menjadi ketua selanjutnya karena sikap dan wataknya. Tapi, kenapa yang lo permasalahin asal-usul dia?" Rahades mendekati laki-laki itu. Laki-laki itu menunduk saat ditatap tajam oleh Rahades.

"Gue bisa jamin anak ini untuk jadi penerus setelah gue, kalau aja, apa yang kalian takutkan terjadi. Cari gue, biar gue yang tanggung jawab." Ucapan Rahades membuat mereka semua memilih untuk diam. Siapa yang ingin menyangkal seorang Rahades memang?

RAHADESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang