35. sepihak

261 16 17
                                    


-RAHADES-


35. sepihak

 sepihak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Michel

Puas lo.

Alaya menaruh handphonenya di meja di depannya dan Rahades berada, tepat di ruang tamu rumahnya. "Kamu masih mau disini atau pulang?"

"Gue mau ke markas dulu, soalnya ada yang harus di urus. Gapapa kan, Ya?" Ujar Hades merapikan jaket yang tengah di pakainya.

Laki-laki itu berdiri setelah menyambar hp dan kunci motornya.

"Gamasalah kok." Sahut Alaya.

"Kalau gitu gue balik dulu ya." Rahades membelai kepala Alaya pelan dan berjalan menjauh. "Gaperlu nganter ke depan. Lo istirahat aja!" Ujarnya sampai di pintu dan berbalik ke arah gadis di belakangnya. Alaya mengangguk dan tersenyum kecil.

Rahades keluar dari pekarangan rumah Alaya. Ia sempat mencoba menekan tombol power di hpnya tp hp itu gelap. "Baterainya habis?" ujarnya sendiri. Lalu ia memasukkan hp itu ke dalam saku jaket parasut hitam milikknya dan segera menghidupkan motor.

Ia pergi ke rumahnya, di perjalanan ia mampir ke seorang penjual sate ayam langganannya. Karena ia pikir istrinya mungkin akan menyukainya.

Hampir 15 menit berlalu, Hades menunggu dengan diam melihat ke jalanan. Setelah pesanannya selesai ia langsung bergegas untuk pulang.

Sampai di teras, ia melihat mobil Ares yang berada di garasi. "Tumben, udah pulang?" Tanyanya pelan.

Suara pintu terbuka dengan keras membuat Rahades menengok cepat.

"HADES!" teriak Diandra langsung berlari ke arah putranya.

Hades yang bingung mengerutkan keningnya. Ia menuruni motornya namun tiba-tiba lengannya di sambar oleh Diandra dengan cepat. Hades yang kaget tersadar kalau mamanya itu tengah menangis. Matanya yang memerah membuat anak laki-lakinya terkejut.

"Ada apa Ma?" Khawatir Hades. Ia mencoba meraih lengan sang mama dan mengusapnya perlahan. "Mama kenapa?" Lanjutnya karena Diandra sulit untuk mengatur napasnya.

"Sher-sherly dimana?" Tanyanya dengan tangan yang bergetar.

Rahades terperanjat. "Sherly? Sherly kenapa?!" Nada suaranya mulai tak terkendali.

Diandra mengusap air matanya. "Ayah Sherly. Hades, Beliau-"

"MA! Jawab Rahades! Sherly kenapa?"

"Ma-mama telepon Sherly nggak di anngkat." Ujar wanita paruh baya itu lemas. "Tuan Marga, Des-"

"Bangsat!" Hades yang tak kepalang berlari ke motornya sebelum sang Mama menarik lengannya lagi.

"DENGERIN MAMA, RAHADES GEMA LENGKARA!"

RAHADESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang