10

24.2K 3.1K 102
                                    

Hola👋

Sebelum membaca alangkah baiknya tekan tombol vote terlebih dahulu😊

Setelah itu?

Selamat membaca😍

Peony duduk di kursi ketiga dari depan dan dalam barisan tengah-tengah di kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Peony duduk di kursi ketiga dari depan dan dalam barisan tengah-tengah di kelas. Setelah keributan kecil yang terjadi sebelumnya dihentikan oleh datangnya guru BK. Peony masuk ke kelas Ips 3. Entah takdir atau kebetulan, Peony sekelas dengan Cathleen juga Matta, salah satu kacung Zeno dan Braga, tetangganya.

Beberapa menit yang lalu, guru yang mengajar sudah keluar kelas menyisakan murid-murid di dalam kelas. Nama Peony si murid baru yang berani melawan Cath, ratu sekolah sudah tersebar begitu cepat. Banyak yang penasaran melihat wajah baru pemberani itu. Salah satunya gadis cantik yang saat ini tengah menghampiri meja Peony. Memperhatikan pemilik meja itu sedang sibuk membereskan buku-buku.

"Ada apa?" Tanya Peony tanpa menatap wajah gadis yang saat ini tengah berdiri menyender pada mejanya. Peony memasukan buku terakhir ke dalam tasnya lalu mulai mengalihkan pandangan pada gadis yang sedari tadi memperhatikannya.

"Nama lo Peony Oretha" Ucap Gadis itu. Dia memperhatikan Peony dari atas hingga ke bawah lalu kembali ke atas lagi.

"Gisel Lexandra, panggil gue Gisel. Ayo temenan!"

Peony menyipitkan matanya curiga. Mencoba mengingat tokoh bernama Gisel ini. Dalam novel, Gisel adalah ketua ekskul cheers sebelum Cath merebut jabatannya. Bisa dibilang, Gisel adalah musuh Cath. "Kenapa lo ngajak gue temenan?"

Gisel tertawa kecil tanpa suara. "Bisa bikin Cath kesel secepet itu,.."

"Itu bener-bener bakat yang langka. Sejauh ini cuman gue yang bisa. Sekarang ditambah lo. Jadi kita bisa temenan karena sama-sama bisa bikin Cath kesel dengan cepet"

Peony menarik sedikit ujung bibirnya. Dia pikir, berteman dengan musuhnya musuh adalah hal baik. Jadi, saat ini Peony mengulurkan tangan kanannya sambil tersenyum manis. "Salam kenal, Gisel"

Baru saja Gisel hendak menyambut jabat tangan dari Peony, kursi yang diduduki Peony ditendang keras oleh seseorang dari arah belakang. Kaget, Peony menoleh dan menemukan Cath sedang tersenyum miring ke arahnya.

"Bangsat, apa masalah lo, hah?" Gisel langsung berbicara dengan nada tinggi pada Cath.

Tak menanggapi Gisel. Cath lebih memilih menatap Peony tajam. "Udah punya temen aja lo"

Peony berdiri. Dia melipat kedua tangannya di depan dada. Mengangkat dagunya tinggi untuk memperlihatkan pada Cath bahwa dirinya tidak terintimidasi. "Iya nih, kenapa? Sirik? Lo gak punya temen ya? Well, itu wajar. Siapa yang mau temenan sama pembully?

Seketika Cath emosi. Mendengar nada bicara Peony yang terkesan angkuh lalu dengan beraninya menyindir dirinya. Cath maju selangkah. Dia mendorong bahu Peony kasar. "Lo jangan sok!"

New world [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang