34

12.6K 1.7K 163
                                    

Hola👋

Sebelum membaca alangkah baiknya tekan tombol vote terlebih dahulu😊

Setelah itu?

Selamat membaca😍

Zeno mengantar Peony ke rumah Gisel karena dia sudah berjanji akan main setelah pulang sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zeno mengantar Peony ke rumah Gisel karena dia sudah berjanji akan main setelah pulang sekolah. Peony turun dari motor Zeno dan menyerahkan helmnya.

Zeno menerima helm itu, "Kalo mau pulang bilang, nanti gue jemput."

"Aw, sok manis banget sih lo." Gisel memasang ekspresi geli. Dia baru saja turun dari mobil jemputannya.

Tanpa menanggapi Gisel, Zeno langsung melajukan motornya meninggalkan kediaman Gisel. "Gak sopan banget! Pamit-pamit kek!"

"Lo tau sendiri dia gimana." Peony menyaut. Gisel langsung menarik tangan Peony dan masuk ke dalam rumahnya. Dia memanggil ibu serta ayahnya untuk memperkenalkan Peony.

Ibu Gisel yang datang dari arah dapur menyambut antusias kehadiran Peony. "Peony.... Tante udah lama pengen ketemu kamu, Gisel banyak cerita tentang kamu. Katanya kamu teman dekatnya." Mendengar itu, Peony jadi merasa hangat. Teman. Ah, kenapa kata ini begitu indah terdengar? Dulu Peony sering membayangkan main ke rumah teman, bertemu orang tuanya dan menghabiskan waktu bersama. Dia pikir hal itu hanya akan menjadi bayangan, siapa sangka Peony dapat merasakannya hari ini.

"Gisel," Dari atas tangga turun seorang pria paruh baya menggunakan jas putih khas dokter. Itu ayah Gisel.

"Ayah! Aku bawa Peony!" Gisel menggandeng tangan Peony untuk dia bawa ke hadapan ayahnya.

Ayah Gisel tersenyum. "Hallo, Peony."

Peony mengangguk sekali. "Hallo juga, om." Peony meremas sisi roknya karena gugup. Ini pertama kali untuk dirinya bertemu orang tua teman. Peony tidak tahu harus berbuat apa.

"Kamu cantik Peony." Puji ibu Gisel. Dia mengelus rambut panjang Peony.

"Pasti capek kan pulang sekolah? Gimana kita makan dulu, baru kalian berdua main." Ujar ayah Gisel yang disetujui semuanya. Sekarang mereka sudah duduk di kursi depan meja makan.

Ibu Gisel mengambilkan nasi untuk Peony beserta lauk pauknya. "Makan sayang, kalo mau nambah bilang aja."

"Makasih tante."

Keluarga Gisel sangat memperlakukan Peony dengan baik. Mereka menanyakan seputar kegiatan Peony di sekolah, di rumah bahkan hingga kesukaan Peony mereka tanyakan. Baru diketahui ternyata ayah Gisel seorang psikiater yang membuka praktek di depan komplek perumahan tempatnya tinggal. Pantas saja tadi Peony melihat ayah Gisel menggunakan jas dokter.

New world [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang