25

18.3K 2.4K 234
                                    

Hola👋

Sebelum membaca alangkah baiknya tekan tombol vote terlebih dahulu😊

Setelah itu?

Silahkan membaca😍

"Lo kenapa?" Gisel bertanya sambil menepuk pelan tangan Peony

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Lo kenapa?" Gisel bertanya sambil menepuk pelan tangan Peony.

"Gue takut."

"Hah?" Gisel tidak mengerti dengan ucapan Peony. Kenapa dia takut? Apa ada yang mencoba melukai Peony? Cath? Beryl?

Sontak Gisel langsung menghampiri meja Cath dan menggebraknya keras. Si pemilik meja memandang terkejut sekaligus jengkel pada Gisel. "Heh, kucing garong! Lo apain Piyo hah? Lo ngerjain dia lagi?"

Cath yang tidak terima di tuduh seperti itu langsung berdiri dan menunjuk wajah Gisel berang. "Monyet! Lo ganggu gue, dateng-dateng nuduh sembarangan!"

Peony yang melihat itu segera menghampiri keduanya. Dia menahan tangan Gisel yang hendak menarik rambut Cath. "Sel, dia gak ngapa-ngapain gue kok, lo salah paham."

Cath melotot. "Tuh denger! Anjing emang, gara-gara lo gue dituduh-tuduh, dasar pembawa sial!" Cath mendorong bahu Peony kasar.

Gisel ingin membalas, namun Peony lebih dulu menarik tangannya untuk menjauhi Cath.

"Gue berterimakasih banget karena lo udah perhatian sama gue. Tapi, Cath emang gak bikin masalah ke gue." Peony menjelaskan.

"Aneh banget lo belain dia kayak gini. Dan mustahil Cath gak bikin masalah sama lo. Tadi lo bilang takut! Pasti gara-gara dia kan?"

"Itu karena abis istirahat nanti gue maju buat presentasi" Peony cemberut memikirkan presentasi nanti. Dia seharusnya maju bersama Matta, namun laki-laki itu tidak masuk sekolah karena mengikuti olimpiade matematika hari ini.

"Yaa ampun gue kira apaan.." Gisel mendesah lega. Jujur saja, Gisel takut terjadi sesuatu pada Peony yang akan memperparah kondisinya. Gisel sudah berjanji pada ayahnya untuk membantu Peony pulih.

"Jangan khawatir! Lo sekelompok sama Matta, pasti tugasnya sempurna. Gue tahu betul kemampuan si peringkat satu itu."

Peony malah semakin menekuk wajahnya. "Justru itu, Matta gak masuk jadi yang presentasi gue doang. Gue takut gak memuaskan nanti orang-orang malah hina gue, ngeledek... Akhhhh pusinggg..."

Gisel menepuk-nepuk punggung Peony untuk menenangkan. "Lo pasti bisa. Lo bilang udah pelajarin dari semalem kan? Tinggal percaya diri aja."

Peony membenarkan ucapan Gisel. Dia ingat kejadian tadi malam.

Flashback

"Ciri-cirinya.. Eumm.. Ciri-cirinya itu.. Aahhhh gak bisaaaa!"

"Bisa"

New world [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang