35

12.6K 1.6K 67
                                    

Hola👋

Sebelum membaca alangkah baiknya tekan tombol vote terlebih dahulu😊

Setelah itu?

Selamat membaca😍

Sampai di sekolah, Matta disambut baik oleh orang-orang karena berhasil menjuarai olimpiade matematika tingkat nasional

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampai di sekolah, Matta disambut baik oleh orang-orang karena berhasil menjuarai olimpiade matematika tingkat nasional. Hal ini sudah sering terjadi hingga rasanya sudah menjadi kebiasaan untuk Matta.

"Gue gak pernah liat lo sesenang ini karena juara lomba." Xyan yang duduk disamping Matta meliriknya dengan tatapan aneh.

"Kenapa? Lo nemu cewek disana?"

Matta mendengus kasar. "Lo pikir gue Braga?"

"Muka lo sumringah banget. Biasanya kalem-kalem aja tuh menang kalah." Matta tersenyum malu-malu. Xyan mengerutkan dahinya bingung.

"Gue lagi kangen seseorang, hari ini baru bisa ketemu." Jawab Matta diiringi senyum kecil.

"Ternyata lo bisa juga cinta-cintaan. Gue pikir kerjaannya ngubek-ngubek buku doang." Xyan terkekeh. Awal kenal dengan Matta, dia tak terlalu suka karena lelaki itu selalu membawa buku kemana pun, kapan pun dan dalam keadaan apapun. Dulu bahkan dia mengatai Matta dengan sebutan 'si cupu' hingga waktu berlalu Xyan mulai menganggap Matta sebagai temannya. Mungkin karakter mereka sangat berbeda. Xyan yang meledak-ledak dan selalu emosi serta Matta yang pendiam dan kalem. Matta selalu jadi penengah diatara Xyan dan Braga jika sedang berdebat. Yang dia tahu, Matta hanya tertarik membaca buku dan belajar, ternyata Matta juga sama seperti remaja pada umumnya.

"Itu..?" Xyan mengalihkan pandangan saat Matta tidak melanjutkan ucapannya. Dia menunjuk ke arah gerbang dan melihat Zeno datang bersama Peony.

Matta tertegun melihat pemandangan yang sudah tidak aneh lagi bagi murid di sekolahnya itu. Zeno berjalan sambil menggandeng tangan Peony.

"Oh, gue lupa lo udah beberapa hari gak masuk sekolah. Pasti ketinggalan info, kan? Zeno sama Peony resmi pacaran." Xyan menjelaskan dengan nada enggan. Matta langsung menoleh padanya secara tidak santai. "Pacaran? Zeno pacar Cath!"

"Mereka berdua putus." Matta kehabisan kata-kata. Baru beberapa hari tak masuk sekolah saja Peony sudah berpacaran dengan laki-laki lain? Dan laki-laki itu adalah Zeno?

"Cantik. Terlalu cantik... Cuma, cowok di sebelahnya ganggu pemandangan." Gumam Xyan yang masih bisa didengar oleh Matta.

"Matta?" Peony reflek melepaskan tautan tangannya dengan Zeno. Terlihat jelas raut tidak suka dipancarkan oleh Zeno. Namun, sayang sekali Peony tidak peduli akan hal itu.

New world [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang