Sebelum membaca alangkah baiknya tekan tombol vote terlebih dahulu😊
Setelah itu?
Selamat membaca😍
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Piyo?"
"Lo masih marah?"
"Piyo?"
Peony mengabaikan Hades.
Baru hari ini Peony melihat Hades. Sejak kejadian Peony berkenalan dengan Xyan dan Hades meninggalkannya, Peony tak pernah lagi melihat Hades berkeliaran di apartemennya.
Tapi hari ini, pagi-pagi sekali saat Peony bangun tidur dia sudah disuguhkan berbagai macam makanan. Kata Hades sebagai permintaan maaf.
Peony ingin bermain-main sebentar dengan Hades. Dia berpura-pura marah dan mengabaikan Hades.
"Peonyyy maafff"
Peony sudah siap dengan seragamnya. Dia sedang memakan semua yang Hades masak tapi tak kunjung menanggapi Hades.
"Lo sendiri yang bilang mereka jangan sampe tau soal gue biar rencana lo lancar" Hades terlihat frustasi menghadapi keterdiaman Peony.
Dalam hati Peony terkikik geli. Karena tak tahan akhirnya Peony memutuskan untuk mengakhiri aktingnya. "Iya iya"
"Hah?" Hades mendekat ke arah Peony. Menatapnya berbinar. "Lo maafin gue?"
"Gue cuman niat bercandain lo kok. Gak bener-bener marah juga hahaha ketipu kan lo"
Wajah Hades langsung datar. "Gue kira lo marah beneran"
Peony menghentikan tawanya. Dia memandang Hades serius. "Semangatin gue!"
"Semangat Peony" Hades berkata dengan riang. Bibirnya tersenyum lebar. Sangat tampan.
"Uhh, hari ini Cath pasti bales gue jadi gue butuh semangat buat menghadapi kelakuan sialannya itu"
"Apa yang lo lakuin ke dia emangnya?" Tanya Hades.
Peony cemberut mengingat kejadian kemarin. "Dia nyiram gue pake air bekas pel yaudah gue peluk dia. Gue peperin tuh bau sama airnya ke badan dia biar adil."
Hades tertawa. "Pantesan. Pasti hari ini dia bakal bales lo"
"Mangkanya gue butuh disemangatin"
Hades tersenyum lembut kemudian dia mengacak-acak rambut Peony.
Peony terdiam. Rona merah menjalar ke pipinya ditambah debaran jantung yang tidak tahu ritme membuat Peony semakin salah tingkah.
Hades menempelkan punggung tangannya ke dahi Peony. "Gak demam"