Sebelum membaca alangkah baiknya tekan tombol vote terlebih dahulu😊
Setelah itu?
Selamat membaca😍
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Peony melakukan aktivitasnya seperti biasa. Tampak santai melayani para pelanggan. Berbeda jelas dengan kondisi jantungnya, keringat dingin terus bercucuran. Xyan sejak memperkenalkan diri, dia terus memperhatikan Peony. Duduk di kursi yang seharusnya Peony tempati depan kasir. Sudah sejam Peony hanya berdiri sambil menenangkan dirinya karena Xyan. Berpura-pura tenang di hadapan calon malaikat mautnya.
Bagaimana Peony bisa baik-baik saja ketika dirinya bertemu Xyan? Sosok yang dia buat untuk menjemput ajal tokoh Peony dalam novel. Saat kematiannya, Peony dipaksa loncat dari atap gedung tinggi oleh Xyan. Tentu saja dengan campur tangan Zeno dan Cath. Rencananya tidak begini! Peony ingin mengambil hati Xyan, tapi tidak begini caranya! Harusnya mereka bertemu sebelum Peony sekolah. Memang benar sih, jika dipikir-pikir, mereka berdua bertemu memang sebelum Peony pindah sekolah. Hanya saja, seharusnya Peony bisa mengambil hati Xyan saat pertama kali bertemu. Dibanding semua kacung Cath, Xyan adalah yang paling kuat jadi Peony perlu membuat dirinya ada dipihaknya agar akhir kematian sebelum balas dendam itu tidak terjadi.
"Hey!"
Peony tersentak ketika Xyan menyentaknya dengan suara keras. Perlahan dia mulai menoleh menatap Xyan yang sedang duduk sambil memakan cemilan. "Kenapa?"
Xyan tak menjawab. Dia sibuk memperhatikan Peony secara lekat. "Itu dia! Kenapa? Kenapa lo beda dari yang di sekolah?"
Jari telunjuk dan jempolnya Xyan letakan dibawah dagu seolah memperlihatkan bahwa dirinya sedang berpikir keras. "Di sekolah lo dapet julukan murid baru pemberani. Tapi, yang gue liat lo cuman pelayan minimarket cupu. Badan lo gemeteran pas liat gue. Emang gue setan!"
Dalam hati Peony diam-diam membenarkan ucapan Xyan. Dia memang setan.
"Apa lo punya kembaran?"
"Heh, jawab!" Sentak Xyan sekali lagi.
Peony hanya bisa mengelus dada. Sabar. Hades juga sangat pintar pikir Peony. Dia langsung menghilang sebelum Xyan menyadarinya tanpa membantu Peony kabur juga. Peony menghelakan napasnya pelan. Dia berbalik dan menghadap langsung Xyan. "Lo punya masalah sama gue? Karena gue nampar ratu lo itu?"
Peony mencoba menatap mata Xyan berani. Yang ditatap sempat tertegun sebentar melihat wajah tegas Peony. Untuk ukuran perempuan yang pernah Xyan lihat selama hidupnya, Peony termasuk salah satu yang paling cantik. Kelopak mata ganda di matanya, wajah tirus dengan pipi yang sedikit berisi juga hidung mancung. Peony seperti malaikat. Ah- Xyan segera menggeleng.
"Yang punya masalah Cath. Gue gak ikut-ikutan." Jawab Xyan.
"Terus kenapa lo masih disini? Kenapa gangguin gue kerja dari tadi?" Geram Peony.