30

16.7K 2K 229
                                    

Hola👋

Sebelum membaca alangkah baiknya tekan tombol vote terlebih dahulu😊

Setelah itu?

Selamat membaca😍

Selamat membaca😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pergi!"

"...."

Peony memutar bola matanya dengan malas. Laki-laki di hadapannya itu tetap diam duduk di kursi yang ada di meja kasir. Sudah beberapa kali Peony mengusir Zeno, namun nampaknya Zeno tidak terpengaruh sama sekali. Lihat saja, dia dengan santainya mengangkat satu kaki sambil menatap Peony lekat.

"Gue mau kerja! Jangan ganggu!"

"Lo butuh uang? Gue kasih, berapapun itu." Balas Zeno santai. Matanya masih setia menatap Peony yang nampak marah karena dirinya tidak pergi-pergi.

"Lo pikir gue lonte?" Peony merenggut kesal. Kedua pipinya mengembung dan bibirnya maju. Itu membuat Zeno gemas, dia pun berdiri kemudian mencubit kencang kedua pipi Peony.

"Aww.. Lo apa-apaan sih?" Peony melotot ke arah Zeno, tapi Zeno malah terkekeh. Dia gila pikir Peony. Sepertinya putus dari Cath membuat Zeno kehilangan kewarasan.

"Gue udah pernah bilang lo lucu belum sih?"

"Gila ya lo? Pergi sana! Jangan gangguin gue kerja, atau kita putus aja?" Sebenarnya Peony hanya mencoba menggunakan alasan putus agar Zeno pergi saja, dia tidak tahu hal itu malah membuat aura Zeno menggelap.

"Ngomong sekali lagi?" Tanya Zeno dengan nada tajam.

Peony mundur selangkah karena takut. Amarah Zeno tidak pernah main-main. Peony sendiri jadi menyesal membuat karakter seperti Zeno disini. "Yaa, gue gak bisa fokus kerja kalo lo disini." Peony mencoba mencari alasan lain agar Zeno pergi.

"Ya, gausah kerja. Kalo butuh uang minta ke gue aja."

"Gak mungkin gue minta uang ke orang lain. Gue masih punya harga diri, ya!"

Mata Zeno menyipit. "Gue bukan orang lain! Gue pacar lo!"

"Yaa cuman pacar! Udah deh, gue mau kerja, lo pergi. Oh ya, lebih baik lo urus perkembangan bisnis perhiasan aja. Bentar lagi launching merk, kan?"

Zeno diam. "Udah di urus sekretaris kakek. Lo juga ikut kan nanti?"

Peony mengangguk. Dia akan merasa semangat nanti ketika merk perhiasan yang dia buat akan segera diperkenalkan ke hadapan publik. Ada rasa bangga tersendiri.

"Lo berangkat bareng gue." Itu pernyataan dan Peony hanya bisa mengangguk pasrah.

"Besok juga, pulang-pergi ke sekolah bareng gue."

Peony melotot dia ingin protes, namun tatapan tajam dari Zeno membuat nyalinya ciut.

Zeno merogoh kantung celananya dan mengeluarkan sebuah kotak pada Peony. Gadis itu memandangi kotak pemberian Zeno dengan bingung. "Apa?"

New world [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang