I Just wanna Know

164 33 2
                                    

Dimohon kerja sama nya untuk menekan bintang di pojok kiri bawah, terima kasih 👀

.
.
.

.
.
.

Ditengah malam yang sunyi sepi tiga anak manusia yang sedang terhubung di dalam panggilan video yang sama bercekikikan nyaring tak peduli betapa ributnya mereka malam itu.

"Anak ayam!" sahut Seulgi penuh semangat di dalam panggilan layarnya.

"Ddaeng! Salah" Eunwoo menyilangkan tangannya membentuk huruf x.

"Sudahlah, jangan bermain seperti bocah" ungkap Yeri yang ikut bergabung dengan permainan yang mereka mainkan.

Saat ini mereka memainkan permainan lempar tebakan atau yang lebih dikenal dengan permainan teka-teki jaman dulu yang entah mengapa mereka tertarik untuk memainkannya sesaat setelah berbincang-bincang mengenai Poto masa kecil Seulgi yang tergantung di dinding kamarnya tepat dibelakang gadis itu terlihat di depan layar.

Entah mengapa topik itu justru membawa mereka ke masa kanak-kanak mereka dan teringat tentang kenangan masa kecil.

"A,untuk-anakayam-Cha-Eunwoo-ssi." Tekan Seulgi bersih keras pada jawabannya yang menurutnya sesuai dengan soal yang Eunwoo berikan 'A, A apa yang memiliki induk, baik hati, mungil, lucu dan menggemaskan'

Terlihat Yeri yang memutarkan bola matanya malas enggan meladeni kedua sahabatnya yang terlalu bersemangat saat memainkan permainan kekanak-kanakan itu.

Sejak sepuluh menit yang lalu saat Yeri baru bergabung ke telepon, mereka bertiga asik berbincang tak jelas tak tahu arah hingga sampailah pada permainan bocah yang membuat Yeri ingin cepat-cepat menyelesaikan makanannya supaya nantinya tidak tersedak.

"Salah. Salah. Salah." Eunwoo ikut mengotot pada kalimatnya, sambil menggelengkan kepalanya menang.

Seulgi merengutkan wajahnya saat mengetahui jawabannya salah dan  Eunwoo yang berhasil menggodanya bahkan kini di depan Yeri yang tengah menyeruput kuah ramen.

"Jadi?" tanya Yeri saat kedua temannya tiba-tiba hening saling menunggu jawaban.

"A, untuk A-ku" Eunwoo tersenyum lebar disela-sela memberitahukan jawaban. "A, aku, jadi akulah yang baik hati, lucu dan menggemaskan" kata pria itu dengan nada yang menggoda sementara kedua gadis di panggilan video hanya mampu terdiam bahkan memberikan tatapan aneh pada Eunwoo.

"Sejak kapan Eunwoo yang dingin dan sok tampan menjadi penggoda, ne?" Tanya Yeri sambil mengunyah mi menyambangi jawaban Eunwoo yang masih tercetak jelas wajah kemenangan.

"Uh, tidak masuk akal! Menyebalkan!" Seulgi memalingkan wajahnya kearah lain dari kamera ponsel.

"Haah.. kalian ini aneh sekali. Namanya juga permainan teka-teki, set-

"Ssssttt!" Seulgi memotong ucapan Eunwoo "Aku tidak mau mendengarkan ucapan mu, atau aku tutup kameranya!" Ucap gadis itu kesal.

Yeri yang sedari tadi hanya memperhatikan interaksi antar kedua temannya itu sambil menikmati ramen buatannya, ia hanya ikut tersenyum lebar di balik seruputan.

"Aku curiga," Yeri menyahut di panggilan video itu. Membuat kedua anak manusia lainnya menatap kearah layar ponsel masing-masing yang tampak dari kamera ponsel gadis itu.

"Kenapa Yeri-ya" sahut Seulgi tak memiliki semangat, Yeri ingin tertawa melihat tingkah dua sahabatnya itu.

"Aku curiga sepertinya kalian sama-sama menaruh rasa" ucap Yeri yang disambut dengan kedipan mata yang seirama oleh dua orang di dalam layar.

"Yakk!! Aku berhenti bergabung ne! Aku tutup teleponnya!" teriak Seulgi mencampakkan ponselnya secara sengaja tanpa mematikan panggilannya.

Sedangkan Yeri yang terbahak-bahak melihat tingkah Seulgi yang jarang sekali ia dapati menjadi seperti itu. Sementara Eunwoo hanya mampu mengembangkan senyumnya lebar-lebar menyaksikan.

PREDESTINATED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang