Let me Love

191 36 1
                                        

Sambil nungguin happy new year aku update ehe😊❤️

Btw kalian bakar-bakar ga nih? Atau nungguin mercon tetangga sebelah? Hehe...

Kalau di rumah aku kebetulan di depan rumah ada asrama tentara gtu yang tiap tahunnya nyalain mercon, so ya rame-rame gtulah((◠‿◕) kalau kalian ceritain gimana malem tahun barunya! <( ̄︶ ̄)>

Happy reading!

.
.
.

.
.
.

Kim Yeri memasuki gedung rumah sakit tempat dimana neneknya itu dirawat dengan langkah yang terkesan terburu-buru.

"Kamar 448"

Yeri terus mengingat-ingat nomor kamar rawat sang nenek yang terkadang ia justru lupa.

Beberapa faktor sebab banyaknya pikiran dan ingatan yang harus ia tangani sehingga untuk kamar neneknya pun Yeri sampai lupa.

Dengan langkah yang lumayan gusar, dirinya akhirnya sampai di depan pintu kamar itu. Segenap dirinya menarik nafas dalam-dalam sebelum siap untuk melihat kondisi neneknya yang katanya benar-benar telah sadar.

Ceklek

Setelah pintu dibuka Yeri langsung dikejutkan dengan tatapan mata dari adik dan neneknya, darah Yeri berdesir seketika.

Ketiga tatapan itu saling memandang satu sama lain, senyuman terukir di wajah Yeri pada sang nenek dan langsung berlari untuk segera menghampiri neneknya dan memeluknya erat.

"Nenek, nenek sudah sadar?" Kata Yeri mendominasi dengan matanya yang sudah berkaca-kaca itu.

Sementara Hana yang masih berada di tempatnya berdiri menyaksikan semuanya dengan penuh kelembutan.

"Nak Yeri," Yeri mendongak menatap sang nenek yang tiba-tiba memanggilnya.

"Iya nek."

"Terima kasih sudah mau menjaga nenek, ya." Kata wanita itu penuh kelembutan dan Yeri hanya mampu mengangguk sembari menahan air matanya supaya tidak tumpah.

'Penantian kita yang panjang tidaklah sia-sia, Hana-ya. Pada akhirnya nenek sembuh juga..'

Hana menoleh sesaat, ia tak mau air matanya tumpah disaat itu juga. Ia tak mau menjatuhkan air matanya di depan nenek dan Kim Yeri. Ia hanya ingin orang-orang mencap nya sebagai gadis kuat yang tidak cingeng, itu saja.

Lagi-lagi Yeri kembali memeluk neneknya erat dan memberikan kode pada Hana supaya mendekat dan bergabung dalam pelukan.

"Terima kasih karena sudah mau merawat nenek, cucu."

"Iya nek.." serempak Yeri dan Hana mengatakannya pada sang nenek.

Selanjutnya disusul dengan tawa ringan mereka. Selepas itu mungkin mereka akan segera pulang kembali ke rumah dan memulai kehidupan sebagaimana biasanya.

***

Sedari pagi tadi sejak pukul sembilan hingga kini sudah memasuki pukul dua belas siang, pria Park belum juga berhasil menstarter Cleo nya, Cleo untuk nama panggilan mobilnya yang tukang mogok itu.

Alhasil, dirinya harus menunda keberangkatannya untuk balik ke Busan dan masih harus mencari-cari akal di dalam rumah sakit ini supaya mengambil keputusan untuk memanggil petugas bengkel atupun berencana mendorong mobilnya ini keluar dari parkiran.

Namun semua ide itu harus ludes Jimin capai sebab dirinya yang benar-benar belum menggesek uangnya dan sedang tidak memegang uang receh sedikitpun sehingga tidak memiliki cara lain selain menunggu Cleo nya itu berhenti merajuk.

PREDESTINATED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang