Burung pingai berseliweran di atas gedung rumah sakit menyambut suasana pagi yang cerah dengan goresan embun sebab hujan yang menimpa malam tadi.
Dari kejauhan terlihat betapa sibuknya rumah sakit yang dipenuhi oleh pasien dan pengunjung yang merupakan keluarga dari orang-orang yang dirawat. Ruang UGD terlihat sibuk sesibuk bunyi Elektrokardiograf, alat pengukur denyut jantung yang memenuhi ruangan ICU.
Khususnya pada gadis yang berpakaian putih lengkap sebagai suster, Kim Yeri dengan satu talam di kedua tangannya membawa peralatan gunting dan pisau yang baru saja di sterilisasi sehabis digunakan untuk peralatan operasi.
"Kim Yeri, tolong antarkan resep ini ke apotek ya."
"Baik dok." Selesai menyerahkan talam dengan isiannya itu kepada salah seorang mantri yang bertugas di rumah sakit itu, Yeri tanpa sengaja berpas-pasan dengan seorang dokter yang tampaknya terburu-buru.
Dengan rendah hati membungkukkan diri sopan, gadis Kim melangkahkan kakinya menuju arah apotek rumah sakit untuk menuruti perintah sang dokter.
Tak terasa beberapa pekan telah berlalu banyak hal yang Yeri telah lewati dan pelajari sebagai pengalaman hidupnya yang amat berharga.
Rumah sakit umum Nam-dong kini menjadi rumah sakit tempat dimana Kim Yeri bekerja setelah beberapa bulan yang lalu dikeluarkan oleh rumah sakit jiwa milik saudaranya itu.
Untuk Jungkook, pria itu sudah lama keluar dari rumah sakit jiwa tepatnya seminggu setelah kedatangan Kim Yeri untuk menjemput ponselnya dan beberapa hari kemudian saat Yeri ingin menjenguk, ia tak lagi mendapati kabar dimana pria itu berada.
Dan juga Hana, gadis itu tampaknya masih sangat marah pada Yeri sebab kejadian konyol di restoran bulan lalu membuatnya harus mengakhiri hubungannya dengan Jimin dan Yeri yang seharusnya meminta maaf namun pada malam itu juga Hana menghilang dari pandangannya begitu saja tanpa memperdulikan baju-baju dan barang-barang yang ada di rumah nenek mengingat gadis itu juga sudah memasuki jadwal lulusan akhir tahun di sekolahnya.
Sekuat tenaga Yeri mencari keberadaan adik angkatnya itu guna untuk meminta maaf dan berbicara padanya juga menjelaskan kejadian yang sebenarnya.
Namun apalah daya nasi sudah menjadi bubur, terlanjur Hana memutuskan hubungannya dengan Jimin dan hatinya sudah retak sebab sakit, Yeri juga sudah lelah untuk mencarinya sebab gadis itu tampak tak mau lagi bertemu dengannya nomor milik Hana pun tak aktif lagi untuk dihubungi jadi gadis itu sudah menghilang begitu saja seperti ditelan bumi. Maka dari sanalah kisah mereka selesai.Sementara fakta tentang kematian sang nenek telah terungkap. Teganya Yan Ara, tetangganya itu yang dengan tangan kejamnya sendiri menghabisi nyawa sang nenek dengan cara membekap dan menukar seluruh obatnya. Yeri sampai tak percaya kalau tetangganya itu bisa sampai berlakon yang seperti itu, benar-benar manusia yang kehilangan akal sehatnya beraninya pada nenek-nenek yang tua renta.
Benar saja sesaat setelah dugaan Yeri mengenai obat neneknya di apotek yang belum Yeri ambil, ia pun kembali pulang ke rumah dan mendapati garis polisi disana beserta Jimin yang tampak membantu petugas polisi. Beberapa diantara petugas tengah memegangi Ara, wanita dua anak yang sebagai tetangganya itu diborgol tangannya. Yeri pun bertanya-tanya dan langsung menanyakan seluruhnya pada Jimin.
Pria Park menjelaskan pada Yeri saat itu polisi yang berhasil merekam jejak pelaku pembunuhan adalah melalui penyelidikan tepak kaki menggunakan anjing pelacak yang mengarah ke rumah tetangganya dan tersimpan bekas botol obat yang sama (Maksudnya obat aslinya) yang masih ada di tong sampah rumah tetangganya itu.
Lebih parahnya lagi katanya pelaku wanita itu merupakan seorang wanita selingkuhan yang bersembunyi di desa tersebut. Mendengarkan cerita Jimin tentang fakta itu membuat Yeri bergidik ngeri, entah sejak kapan tetangganya bisa menjadi psikopat apalagi berlaku keji pada sang nenek. Manusia memang sudah mulai gila.

KAMU SEDANG MEMBACA
PREDESTINATED
FanfictionSudah menjadi takdir Yeri saat bekerja di rumah sakit itu. Namun, ini bukanlah perkara mudah. Seorang suster di sebuah rumah sakit yang harus jatuh cinta kepada pasien nya. Tetapi, ini hanya settingan. Hingga Yeri mengaku bahwa benar-benar mencintai...