I Know

203 36 2
                                    

( ꈍᴗꈍ)hi comeback again,

.
.
.
.
.
.

"Ne?" perempuan itu mengeluarkan jurus mata pupil eyes nya.

"Hiks.. aku mohon Teil.." Kim Yeri berbicara memelas di depan gadis yang bekerja sebagai pegawai rumah sakit itu, yakni yang bertugas untuk mengawasi para suster yang bekerja disana.

Yeri pura-pura terisak supaya dapat diijinkan untuk keluar dari rumah sakit. Agaknya drama itu berlangsung 15 menit lamanya sebelum Yeri berhasil di perbolehkan oleh Teil, pegawai taat aturan itu untuk permisi sebentar.

"Akting mu jago juga ya Yer," Jihyo menatap kearah Yeri yang sumringah setelah berhasil diberikan ijin untuk keluar dari rumah sakit ini menjenguk sang nenek.

"Itu baru seperempatnya saja," Ucap Yeri bangga melupakan wajah Jihyo yang berubah menjadi mengejeknya.

"Ngomong-ngomong kau tahu dari mana nenekku siuman Jih?" Yeri yang tadinya berjalan mendahului Jihyo kini menghentikan langkahnya untuk berjalan bersamaan.

"Seorang pria datang ke meja administrasi dan mengatakan ingin bertemu dengan mu. Saat itu aku menggantikan Sana yang pergi ke toilet, lalu aku mengatakan bahwa kau benar-benar sibuk dan tidak dapat menerima pertemuan." Jihyo menjelaskan semua kejadian tadi pagi secara rinci pada Yeri yang masih fokus mendengarkan.

"Lalu?" Sahut Yeri saat Jihyo yang benar-benar menjeda kalimatnya.

"Karena.., aku lihat dia tampan jadi aku tawarkan bantuan saja padanya, hehe..." Jihyo kali ini menjeda lagi dengan cengiran lugu.

"Ne, lalu? Jangan setengah-setengah begitu Jih," Yeri benar-benar geram dengan sikap Jihyo yang terkadang berbicara selalu setengah-setengah begini.

"Aku mengatakan 'apa yang bisa saya bantu tuan,' begitu padanya." ucap Jihyo memperagakan suara kemayu nya persis seperti pagi tadi kini di hadapan seorang Kim Yeri, sahabatnya yang sepertinya sudah menyimpan tatapan muak dan enteng memutarkan bola matanya malas.

"Ne." Sahut Yeri malas.

"Lalu pria itu mengatakan ingin menyampaikan pesan pada mu, ia berpesan bahwa nenekmu sudah siuman dan berharap supaya kau segera menemuinya. Tak lama Sana sialan datang mengacaukan semuanya bahkan disaat aku belum sempat menanyakan siapa nama pria itu dan lekas pria tampan itu sudah melenggang pergi,." Tukas Jihyo yang kini rautnya menjadi acak-acakan seperti merajuk tak karuan.

Yeri dibuat malas dengan tingkah centil Jihyo saat temannya itu harus di pertemukan dengan para namja di sekitaran. Bahkan namja yang tampak biasa saja pun bisa dinilainya dengan embel-embel tampan.

"Berhenti centil Jihyo-ya." Seru Yeri saat selesai mengetahui dari mana datangnya kabar mengenai neneknya yang bisa merayap sampai ke telinga Jihyo meskipun memang pada saat itu Yeri bulat-bulat sudah memberitahukan pada Jihyo tentang neneknya.

Hanya saja Yeri yakin tentang kondisi dan keadaan seputar sang nenek jelas yang mengetahuinya hanya dirinya, Hana, Jimin dan Dr.Lee sisanya tidak ada selain dokter yang menangani neneknya di rumah sakit tempat dimana neneknya itu dirawat.

Sedikit, Yeri hanya khawatir jika Dr.Lee dengan berani membeberkan mengenai keluarganya sebab Yeri tidak ingin privasi nya di bawa-bawa lagi sampai ke tempat kerja. Sudah cukup tahu kalau niat Dr.Lee yang tak sepenuhnya mulia sebab ketara sekali saat mengetahui dirinya yang akan di perjual belikan pada keluarga pasien dengan iming-iming sebagai suster pribadi.

Selama ini Yeri sudah mempercayai tentang niat Dr.Lee yang murah hati dan seperti ingin membantu hidup Yeri. Namun nyatanya Lee Jieun sama saja seperti saudara-saudara Yeri yang lainnya sebagai benalu yang hadir dan datang hanya untuk menguras hartanya saja. Sekarang apa? Ketika keluarga Yeri dan Yeri seorang diri sudah tidak punya harta, kini dengan teganya ingin mempergunakan Yeri sebagai alat yang disebut sebagai harta kedua.

PREDESTINATED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang