Wae Jakku doraoji?

458 60 2
                                    

Happy reading-!

°°°°

"Yeri,"

"Cha Eunwoo??"

Skeptis, gadis Kim meremang ditempatnya berdiri. Menyaksikan pria jangkung putih yang memakai Hoodie hitam itu dengan sebuah payung putih ditangan nya. Pria itu baru saja menegurnya bersamaan, lebih tepatnya mengejutkan nya.

"Huh? Eunwoo? K-kau?"

Yeri tergagap disana, menyaksikan pria tampan itu benar-benar tepat berada di hadapannya sekarang ini. Oh ya Tuhan, apakah ini sebuah mimpi dadakan? Silahkan cubit pipi Kim Yeri sekarang juga.

"Hei Katy, lama sekali tidak bertemu!"

Cha Eunwoo atau sebut saja face genius karena wajahnya yang selalu terlihat tampan, bukan dia saja yang mengatakan itu tapi seluruh seantero sekolah pada saat itu juga mengatakan hal yang sama untuk julukan itu.

"A-ah, hei! Pabo!" Kim Yeri sedikit melayangkan pukulan ringan pada lengan kekar pria ini, gerakan akrab yang mereka ciptakan apabila tak sengaja bertemu.

"K-kau untuk apa disini?"

***

"Bisnis ayahku bangkrut di Busan. Jadi, kami memutuskan untuk pindah ke Seoul sejak beberapa bulan yang lalu." Pria putih bak porselen itu mulai menjelaskan secara rinci bagaimana dirinya bisa berada disini.

Sedang Yeri menyesap cokelat panasnya perlahan, mendengarkan penuturan sang teman intens.

Mereka berdua sudah berada di cafe yang tak jauh dari halte tadi, ternyata Eunwoo membawa mobilnya disana, sengaja ingin menghampiri Yeri; mengejutkan gadis yang sudah lama tidak berjumpa.

"A-ah, aku turut prihatin atas perusahaan ayahmu" ucap Yeri sedikit menundukkan kepalanya.

"Oh ya, kau apakah diterima di rumah sakit Yeng Jin?" Tanya pria itu antusias sedangkan Yeri menggelengkan kepalanya mendesah.

"Ah, sayangnya tidak, aku tidak diterima disana" gadis itu berucap.

Eunwoo tampak mendesah kesal saat mendengarkan penuturan Kim Yeri barusan; mengingat pada saat itu Eunwoo lah yang mengatur dan mengurus surat lamaran Yeri yang ingin bekerja di rumah sakit itu; namun sebab Cha Eunwoo yang ditugaskan sebagai farmasi di luar kota Seoul, membuat seluruh berkas-berkas Yeri tertunda sementara; padahal Eunwoo sudah yakin kalau dirinya sendiri sudah mengirim dan mendaftarkan berkas milik Yeri.

Tapi sayangnya, rumah sakit itu berulah.

"Aish! Jinjja-eoh? Padahal aku sudah mengirimkan berkas mu lebih dulu"

Pria itu menggeleng tak percaya dengan asumsi rumah sakit yang menolak berkas Yeri dengan nilai terbaik pastinya.

"Tak apa Eunwoo, setidaknya Jieun eonni mengajakku bekerja di rumah sakit milik suaminya." Cerita Yeri sambil memainkan gelasnya.

"Benarkah? Astaga, Lee Jieun noona? Ah aku masih mengingatnya."

Pria itu tersenyum manis ditempatnya, skeptis membuat gelagat Yeri menjadi banyak salah tingkah meksipun berusaha ditutupi dengan memainkan gelasnya.

"Menjadi apa? Kau berhasil menjadi dokter, kan?" Tanya pria itu menatap manik Yeri lekat.

Sayangnya semua tatapan itu luntur ketika Yeri kembali menggelengkan kepalanya lemah menatap balik manik pria itu.

"Yah, setidaknya aku dapat menjadi perawat pribadi Woo, tidak seperti dulu lagi yang hanya berupa perawat bawahan." Ucap Yeri menjelaskan, gadis ini mulai menatap kearah kaca luar manakala cafe menampilkan pemandangan taman mini yang dihiasi oleh air hujan.

PREDESTINATED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang