Saranghae.

525 81 0
                                    

“Kau kemana saja bodoh! Aku mencari mu sampai ke atap rumah sakit!" Pekik Jihyo yang berhasil menemukan Yeri tepat di depan apotek rumah sakit.

Yeri menghela nafasnya yang memburu, bayangkan saja gadis Kim berlarian dari depan sana sampai pada halaman cafetaria, yang benar saja bahkan suster lain juga pasti akan menggunakan sepeda ataupun sejenisnya untuk kemari.

"Hah, hah.."

Yeri ngos-ngosan. Memukuli tangan Jihyo yang tak bersalah.

"Kau tau," jeda Yeri mengatur nafasnya memburu.

"Nenekku masuk ke rumah sakit Jih."

Keringat Yeri mulai bercucuran membasahi anak rambutnya yang sedikit berserakan.

Jihyo membulatkan matanya terkejut saat mendapati kabar yang disampaikan oleh Yeri. Okay, selama ini Jihyo salah paham.

"Astaga Yeri, yang benar? Kau tidak berbohong padaku kan?"

Jihyo berbicara di depan Yeri, gadis Kim yang masih sedikit ngos-ngosan itu pun mengangguk dan mulai melangkahkan kakinya berjalan beriringan.

"Ya Tuhan! Yer—kalau begitu aku ingin meminta maaf pada mu,"

Jihyo memasang raut bersalah diwajahnya, entah kenapa—Yeri juga tidak mengerti mengapa sahabatnya itu mengatakan hal seperti itu.

"Kau kenapa!?" Bentak Yeri yang mulai sedikit kesal dengan tingkah konyol Jihyo.

"Aku pikir kau datang telat karena sedang berduaan dengan, Dr. Suho." Bisik Jihyo yang membuat Yeri naik pitam.

"JIHYO!! SUDAH BERAPA KALI KU PERINGATKAN UNTUK TIDAK MENJADI SUSTER CENTIL!"

Yeri membentak Jihyo yang berhasil meledeknya dengan berlari mendahuluinya.

"Awas saja yaa!" Teriak Yeri pada sahabatnya itu.

***

Deg. Aku jatuh cinta.

Jungkook tak henti-hentinya mengulas senyum menawan yang terus terpancar di wajah tampannya itu. Bagaimana bisa sang amigdala otak yang bekerja jauh dari ekspektasinya—okay, Jungkook mulai melupakan tunangannya.

Tidak, Jungkook masih belum bisa melupakan segala tentang fakta itu.
Ini gila' yang benar saja saat ia jatuh pada pandangan pertamanya mampu mengingatkan pada sang kekasih, meskipun wajah mereka tampak berbeda namun semua perasaan itu datang secara tiba-tiba.

Jungkook tak mungkin bisa membohongi perasaannya. Apalagi untuk tunangannya itu—meskipun sudah tiada, namun sekeras mungkin Jungkook akan mencari gadis yang sama persis dengannya.

Begitulah yang terjadi pada Jungkook saat ini. Ia mendapatkan apa yang telah jauh hari ia pikirkan sebelumnya bahwa ia mencintai dokter itu karena lakon yang persis dengan sang kekasih.

Lee Jieun tampak memasuki ruangan milik Jungkook, melangkahkan kakinya menantang berdiri penuh pesona disana.

"Aku panggil kau Jeon saja ya? Sebentar lagi Yeri akan datang—ah maksudku suster Yeri,"

Ucap Jieun sedikit mengoreksi— menenangkan Jungkook yang masih pada posisi yang sama.

"Aku tinggal ya, semoga kau betah dengannya." Jieun mulai menjauh meninggalkan kamar Jungkook yang tertutup rapat disana.

Sedangkan pria Jeon masih terus berfikir tentang apa yang baru saja ia lakukan oleh perasaannya sendiri, bolehkah Jungkook melupakan tunangannya yang sudah tertidur untuk selamanya dan merebut hati wanita itu?

PREDESTINATED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang